TRENSEHAT.ID – Bullying bukan hanya sekadar pengalaman yang menyakitkan secara fisik atau emosional, tapi juga bisa meninggalkan dampak jangka panjang pada kesehatan mental seseorang.
Jika dibiarkan, bullying dapat memicu kecemasan, depresi, dan bahkan trauma psikologis. yang sangat mengganggu kesehatan mental seseorang.
Namun, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi dampak buruk bullying dan menjaga kesehatan mental tetap stabil.
1. Jangan Hadapi Sendiri, Cari Dukungan
Salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan korban bullying adalah mencoba menghadapinya sendirian.
Penting untuk berbicara dengan orang-orang terdekat, seperti keluarga, teman, atau guru, tentang apa yang dialami.
Menurut dr. Nimaz Dewantary, seorang psikolog di Jakarta, “Dukungan sosial sangat penting dalam mengatasi dampak bullying. Rasa didengar dan dipahami oleh orang lain bisa mengurangi perasaan terisolasi.”
Bersama dengan orang-orang terdekat, kamu bisa mencari solusi yang tepat dan merasa lebih kuat dalam menghadapi situasi.
2. Bangun Kembali Rasa Percaya Diri
Bullying sering kali menghancurkan rasa percaya diri korban. Untuk itu, penting membangun kembali keyakinan pada diri sendiri.
Caranya bisa dengan fokus pada hal-hal positif dalam diri, mengembangkan hobi, atau mencoba hal-hal baru yang dapat menambah rasa percaya diri.
“Seringkali, korban bullying merasa tidak berharga, jadi fokuslah pada hal-hal yang membuat kamu merasa bangga dan berdaya,” tambah dr. Khamelia Malik, dokter spesialis kesehatan jiwa.
Aktivitas seperti olahraga, seni, atau musik dapat menjadi saluran yang baik untuk memulihkan kepercayaan diri.
3. Batasi Interaksi dengan Pelaku Bullying
Jika memungkinkan, coba kurangi interaksi dengan pelaku bullying. Hindari tempat atau situasi yang memungkinkan bertemunya kamu dengan mereka.
Untuk kasus cyberbullying, memblokir atau melaporkan akun pelaku adalah langkah yang bijak.
Menurut data dari Perhimpunan Psikolog Indonesia, cyberbullying dapat menyebabkan korban merasa terjebak, sehingga penting untuk menghentikan akses pelaku terhadap korban di platform digital.
4. Mencari Bantuan Profesional
Jika dampak bullying sudah terlalu berat dan mengganggu kesehatan mental, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.
Psikolog atau konselor dapat membantu mengelola emosi yang muncul akibat bullying dan memberikan terapi yang diperlukan.
“Mengatasi trauma akibat bullying sering kali membutuhkan pendampingan ahli, terutama jika korban mengalami gejala depresi atau kecemasan yang berat,” jelas dr. Khamelia.
5. Latih Diri untuk Berpikir Positif
Meski sulit, cobalah melatih diri untuk tetap berpikir positif dan memandang masa depan dengan optimisme.
Fokus pada hal-hal yang bisa kamu kendalikan, dan ingatlah bahwa bullying bukanlah akhir segalanya. Kesehatan mental adalah prioritas, dan kamu berhak merasa aman dan bahagia.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kamu bisa lebih tangguh dalam menghadapi bullying dan menjaga kesehatan mental tetap baik. Jangan takut untuk meminta bantuan dan ingatlah bahwa kamu tidak sendiri! (*)