TRENSEHAT.ID – Mendaki gunung membutuhkan keterampilan matang dan persiapan yang maksimal, terutama terkait dengan kesehatan tubuh.
Salah satunya dari segi perbekalan obat dan pengetahuan bertahan hidup saat mendaki gunung.
Sering kali keterampilan dan persiapan ketika mendaki gunung kurang memadai, menyebabkan terjadinya insiden fatal.
Oleh karena itu, seorang pendaki minimal sudah harus mengetahui teknik pertolongan pertama.
Adapun untuk obat atau alat medis juga tidak boleh terlupa, setidaknya adalah obat-obatan pribadi dan perlengkapan standar yang sangat penting.
Di samping itu, pendaki memang harus memiliki ilmu pengetahuan yang cukup, sehingga bisa memanfaatkan benda-benda dari alam.
Pendaki yang sudah paham bisa memanfaatkan bahan seperti kayu, ranting pohon, dan lainnya untuk menolong saat terjadi kecelakaan.
Selain pengetahuan dan keterampilan, dikutip dari beberapa sumber, berikut ini beberapa obat serta alat medis yang penting sehingga tak boleh dilupakan untuk dibawa saat pendakian.
1. Obat-obatan Pribadi
Pertama dan yang paling penting adalah untuk mengenali diri sendiri.
Jika sudah mengetahui sakit atau riwayat yang dimiliki, obat pribadi menjadi hal yang tak boleh dilewatkan saat naik gunung.
Sesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Pendaki juga harus sadar dan aware dengan fisik mereka sendiri.
Jika khawatir demam, kita bisa membawa parasetamol. Atau kalau punya alergi bisa, dengan CTM untuk obat minum dan krim hidrokortison untuk alergi pada kulit.
Lalu obat antidiare dan keracunan misalnya norit dan attapulgit, oralit untuk mengatasi dehidrasi, dan lain-lain.
2. Obat untuk Luka
Alat medis yang penting lainnya, adalah first aid kit atau obat-obatan standar untuk pertolongan pertama.
Salah satu yang terpenting adalah alkohol atau obat merah, dan cairan antiseptik yang digunakan untuk membersihkan luka.
Obat merah dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam luka, seperti luka lecet, luka terkena benda tajam, terjatuh, keseleo, terbeset, hingga memar.
Obat luka penting untuk dibawa, karena jika dibiarkan luka dapat membusuk dan mengancam keselamatan nyawa.
3. Perban Elastis
Selanjutnya, ada satu perlengkapan yang sangat penting di pendakian namun masih jarang dibawa, yaitu elastic bandage atau perban elastis.
Saat ada kejadian terkilir, keseleo atau lainnya, perban elastis dipakai untuk menstabilkan cedera sehingga tetap bisa berjalan.
Sebagai informasi, elastic bandage atau perban elastis adalah pembalut yang dapat dibuat dari kain katun, kain kassa, flanel atau bahan elastis.
Perban elastis digunakan untuk membebat daerah pergelangan dan persendian yang mengalami cedera dalam, seperti keseleo, terkilir, patah tulang, dan persendian terlepas.
Selain itu, bisa juga untuk pertolongan awal saat terkena bisa ular. Perban elastis bisa untuk menahan bisa ular agar tidak menyebar ke bagian tubuh yang lain.
4. Botol Oksigen
Pendaki seringkali dihadapkan pada risiko terjadinya hipoksia saat pendakian.
Hal ini terjadi saat berada di ketinggian tertentu, di mana kadar oksigen di puncak gunung sangat minim.
Selain pertolongan pertama seperti berhenti mendaki, melonggarkan pakaian, turun beberapa meter untuk beristirahat, pendaki juga bisa memanfaatkan suplai oksigen melalui oksigen portable.
Oksigen portable dapat juga dimanfaatkan jika memang dibawa. Namun, pertolongan pertama tadi sudah harus menjadi hal standar yang diketahui dan dilakukan oleh pendaki.
5. Vitamin
Saat mendaki gunung, aktivitas fisik akan lebih banyak dilakukan daripada hari-hari biasa.
Vitamin pun dibutuhkan untuk menjaga agar badan tetap fit selama proses pendakian berlangsung.
Pendaki sebaiknya membawa vitamin C dan B12, untuk menjaga daya tahan tubuh dan otot tetap ternutrisi dengan baik.
Nah, sudah siap untuk mendaki gunung? (*)