TRENSEHAT.ID – Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit demam berdarah yang bikin badan lemas, kepala pusing, dan nggak jarang membuat trombosit turun drastis.
Penyakit demam berdarah ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti.
Nah, kalau kamu atau orang terdekat kena penyakit demam berdarah, obat apa saja yang biasanya diberikan untuk meringankan risiko?
Berikut ini beberapa obat penyakit demam berdarah yang kerap diberikan dokter
1. Parasetamol
Obat yang satu ini sering diresepkan untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri akibat DBD.
“Parasetamol adalah pilihan utama karena aman untuk meredakan demam pada pasien DBD,” ujar dr. Ratna Dewi, seorang dokter penyakit dalam.
Hindari penggunaan aspirin atau ibuprofen, karena obat ini bisa meningkatkan risiko perdarahan, yang merupakan salah satu komplikasi serius dari DBD.
2. Larutan Elektrolit
Pasien penyakit demam berdarah sering mengalami dehidrasi karena demam tinggi dan muntah. Minuman seperti oralit atau larutan elektrolit lainnya dapat membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh.
“Cairan sangat penting untuk mencegah komplikasi seperti syok hipovolemik,” kata dr. Agus Priyanto, seorang spesialis penyakit tropis.
3. Transfusi Trombosit (Jika Diperlukan)
Jika jumlah trombosit turun drastis dan menyebabkan perdarahan, transfusi trombosit mungkin diperlukan.
Namun, ini hanya dilakukan dalam kondisi tertentu. “Tidak semua pasien DBD memerlukan transfusi. Itu tergantung pada gejala klinis dan kadar trombosit,” jelas dr. Wawan Setiawan, seorang hematolog.
4. Obat Herbal Pendukung
Beberapa orang percaya pada manfaat obat herbal seperti ekstrak daun pepaya atau angkak (beras merah fermentasi) untuk meningkatkan trombosit.
“Beberapa penelitian awal menunjukkan manfaatnya, tetapi perlu diingat bahwa obat herbal ini bukan pengganti terapi medis,” kata dr. Mira Anindita, seorang dokter herbal.
Kalau mau mencoba, pastikan konsultasi dulu dengan dokter, ya!
5. Vitamin dan Suplemen Pendukung
Vitamin C dan B kompleks sering direkomendasikan untuk membantu memperkuat daya tahan tubuh bagi pasien penyakit demam berdarah.
Suplemen ini bukan obat utama, tetapi bisa membantu tubuh melawan infeksi. Pastikan dosisnya sesuai anjuran dokter.
6. Antibiotik? Tidak Perlu!
Karena DBD disebabkan oleh virus, antibiotik tidak diperlukan. Antibiotik hanya diberikan jika ada infeksi bakteri yang menyertai, seperti pneumonia atau infeksi saluran kemih.
“Penggunaan antibiotik yang tidak perlu justru bisa memperburuk resistensi bakteri,” kata dr. Ratna.
Penyakit demam berdarah memang belum punya obat khusus yang langsung membunuh virusnya. Tapi, pengobatan yang fokus pada penanganan gejala dan perawatan tubuh bisa membantu pasien pulih lebih cepat.
Ingat, konsultasikan kondisi dengan dokter untuk mendapatkan obat sakit yang tepat.
Seperti kata dr. Ratna, “Pencegahan dan deteksi dini adalah kunci untuk menghindari komplikasi DBD. Jangan abaikan gejala sekecil apa pun!”
Jaga kesehatan selalu, terutama saat musim hujan. Lebih baik mencegah penyakit demam berdarah daripada mengobati, kan? (*)