TRENSEHAT.ID – Umat Muslim di seluruh dunia mulai menjalani ibadah puasa, mungkin banyak yang ingin tahu, apa yang terjadi pada tubuh saat kita berpuasa?
Seperti kita tahu, untuk jangka waktu tertentu, saat berpuasa tubuh kita tak makan dan minum.
Tentu saja akan memberikan pengaruh pada tubuh kita selama menjalani puasa.
Susan Puckett, asisten dokter di departemen Penyakit Dalam dan Otolaringologi (THT) Boulder Medical Center, Amerika Serikat menuliskan di laman resminya tentang yang terjadi pada tubuh saat kita berpuasa.
Disebutkan, puasa adalah keinginan berpantang atau mengurangi sebagian atau seluruh makanan, minuman, atau keduanya, untuk jangka waktu tertentu.
Meskipun terkadang dipandang tidak sehat, merugikan, atau dilakukan karena alasan agama, puasa jangka pendek dapat memberikan manfaat kesehatan yang sangat baik.
Seiring berkembangnya penelitian di bidang kesehatan, puasa kini semakin diterima secara luas sebagai cara yang sah untuk mengatur berat badan dan mencegah penyakit.
Pada saat yang sama, penting agar puasa dilakukan dengan cara yang benar dan sehat.
Puasa membersihkan tubuh kita dari racun dan memaksa sel melakukan proses yang biasanya tidak terstimulasi ketika aliran bahan bakar dari makanan selalu tersedia.
Saat kita berpuasa, tubuh tidak memiliki akses biasa terhadap glukosa, sehingga memaksa sel menggunakan cara dan bahan lain untuk menghasilkan energi.
Akibatnya, tubuh memulai glukoneogenesis, suatu proses alami memproduksi gula sendiri.
Hati membantu dengan mengubah bahan non-karbohidrat seperti laktat, asam amino, dan lemak menjadi energi glukosa.
Karena tubuh kita menghemat energi selama berpuasa, laju metabolisme basal (jumlah energi yang dibakar tubuh saat istirahat) menjadi lebih efisien, sehingga menurunkan detak jantung dan tekanan darah.
Ketosis, proses lain yang terjadi kemudian dalam siklus cepat, terjadi ketika tubuh membakar simpanan lemak sebagai sumber tenaga utamanya.
Ini adalah mode ideal untuk menurunkan berat badan dan menyeimbangkan kadar gula darah.
Puasa membuat tubuh mengalami stres ringan, yang membuat sel-sel kita beradaptasi dengan meningkatkan kemampuannya untuk mengatasinya.
Dengan kata lain, mereka menjadi kuat. Proses ini serupa dengan apa yang terjadi saat kita memberi tekanan pada otot dan sistem kardiovaskular saat berolahraga.
Seperti halnya olahraga, tubuh kita hanya dapat tumbuh lebih kuat selama proses ini jika ada waktu yang cukup untuk beristirahat dan memulihkan diri. Itu sebabnya puasa jangka pendek dianjurkan.
Begitulah yang terjadi pada tubuh saat kita berpuasa. (*)