TRENSEHAT.ID – Setiap tanggal 20 Mei, Dokter Indonesia menggelar hajat Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI), yang sekaligus sebagai rangkaian kegiatan menuju Hari Dokter Indonesia tanggal 24 Oktober nanti.
Kegiatan dalam rangka Hari Bakti Dokter Indonesia lumayan beragam, mulai bakti sosial hingga menggagas konsep dan kebijakan seputar dunia kesehatan.
Pada Hari Bakti Dokter Indonesia yang ke-115, Komunitas Dokter Indonesia mengusung tema “Dokter Indonesia Untuk Rakyat Indonesia”. Arti dan tujuan tema yang dikandung sudah cukup jelas, begitu bermakna dan bermanfaat.
Seperti biasa, bakal ada gerakan bermuatan “kemanusiaan” seputar kesehatan untuk rakyat Indonesia, yang digelar serentak oleh komunitas dokter di seluruh penjuru negeri.
Tentu saja kegiatan Hari Bakti Dokter Indonesia yang berpusat di Kalimantan Selatan merupakan sebuah aksi cantik, karena sekaligus melestarikan tradisi tahunan bagi rakyat Indonesia dari komunitas profesi kedokteran Indonesia.
Namun, gerakan berskala nasional yang sangat berpihak pada rakyat Indonesia ini sepertinya kurang popular di mata awam. Kepada Trensehat.id, Slamet Riyadi (50), pekerja binatu di Surabaya mengaku belum pernah mendengar kegiatan ini.
Qoniah Rismayanti (42) warga Semarang yang seorang pekerja event juga mengungkap hal sama, “Belum, belum pernah dengar ada acara itu (HBDI, red),“ papar Qoniah.
Komentar senada juga diungkap beberapa warga kota besar lainnya. Meski begitu, harapan besar masyarakat terhadap aksi nyata dokter Indonesia begitu terasa. Terutama soal kemudahan dan kenyamanan layanan kesehatan.
“Gratis itu penting, tapi kemudahan dan kenyaman (layanan Kesehatan, red) jauh lebih penting,” ungkap Fitriyadi (46), warga Tangerang, Banten.
Bagaimana jika kegiatan Hari Bakti Dokter Indonesia setiap tahunnya terimplementasi secara masif dan serius, setara dengan peringatan HUT-RI? Masyarakat sangat mendukung, dan berharap bukan sekedar wacana.
Namun tentu saja ini musykil terlaksana tanpa dukungan dan kerja sama seluruh komponen pemangku hajat kesehatan di negeri ini. Mulai organisasi profesi kedokteran, lembaga regulator kesehatan, penyedia layanan, industri farmasi, bahkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) pemerhati Kesehatan.
Semoga semua harapan masyarakat segera terwujud, karena biar bagaimanapun rakya bangga dilayani dokter Indonesia. Selamat Hari Bakti Dokter Indonesia. (*)