Bukan Prank! Pernah Bangun Tidur Sebelum Alarm yang Disetel Berbunyi? Ternyata Ini yang Terjadi pada Tubuh Kita

Beberapa penelitian diungkap para ahli dan bisa jadi jawaban kenapa kita bangun tidur sebelum alarm yang disetel berbunyi.
FOTO: JCOMP/FREEPIK

TRENSEHAT.ID – Pernah enggak sih merasa ngeprank alarm yang kita setel, dengan bangun tidur sebelum alarm berbunyi?

Ternyata itu bukan prank, banyak di antara kita yang mengalami bangun tidur sebelum alarm yang disetel berbunyi.

Beberapa penelitian diungkap para ahli dan bisa jadi jawaban kenapa kita bangun tidur sebelum alarm yang disetel berbunyi.

Menurut Russell Foster, Kepala Sleep and Circadian Neuroscience Institute di University of Oxford di Inggris, seperti dilansir dari CNA, fenomena itu ternyata memang dialami banyak orang

Dalam satu survei telepon yang diterbitkan pada tahun 1997, misalnya, para peneliti dari Iowa dan Minnesota secara acak mewawancarai 269 orang dewasa terutama di Midwest.

Sekitar tiga perempat dari mereka yang diwawancarai mengatakan, mereka kadang-kadang bangun sebelum alarm berbunyi.

BACA JUGA  5 Gaya Hidup Ini Dapat Mengurangi Risiko Penyakit Diabetes, Mau Coba?

Lalu kurang dari seperempat mengatakan bahwa mereka bangun dengan sangat andal sehingga mereka tidak perlu menggunakan alarm.

Setelah tim peneliti menerbitkan iklan surat kabar yang meminta orang-orang yang selalu atau secara teratur bangun pada waktu tertentu tanpa menggunakan alarm.

Mereka mengundang 15 responden tersebut ke lab dan melacak tidur mereka selama tiga malam.

Para peneliti menemukan bahwa lima dari 15 orang terbangun dalam waktu 10 menit dari target waktu bangun mereka sebanyak tiga kali.

Memang tidak ada yang tahu persis bagaimana atau mengapa tubuh mampu melakukan ini.

Tetapi para peneliti mengatakan bahwa jam biologis kita, yang melacak waktu, ada hubungannya dengan itu.

BACA JUGA  Apa Itu Agoraphobia, Penyakit yang Diduga Penyebab Sinead O’Connor Meninggal Dunia, Apa Saja Gejalanya?

Kata Dr Ravi Allada, ahli saraf yang berspesialisasi dalam tidur dan ritme sirkadian di Northwestern University

mengatakan tepat di atas saraf optik di otak terdapat jam utama yang disebut nukleus suprakiasmatik.

Jam ini menyinkronkan dan mengoordinasikan ritme sirkadian tubuh, yang membantu kita mempersiapkan hal-hal yang terjadi di berbagai waktu dalam sehari, seperti tertidur di malam hari dan bangun di pagi hari.

Dr. Foster menyebut, salah satu cara tubuh kita melakukannya adalah dengan merasakan tingkat cahaya di sekitar kita.

Sel-sel khusus di mata kita mendeteksi perubahan tingkat cahaya, seperti sebelum dan saat fajar, bahkan melalui kelopak mata kita saat mata kita tertutup.

Sel-sel ini mungkin tidak memberi tahu tubuh kita secara tepat jam berapa sekarang, tetapi mereka mungkin menyampaikan bahwa kita sedang mendekati waktu biasanya kita bangun.

Menurut Dr. Foster, hal ini memicu perubahan, seperti peningkatan hormon kortisol dan adrenocorticotropin, serta tekanan darah, yang membantu kita mempersiapkan aktivitas.

Selain itu, alih-alih bangun berdasarkan jam berapa sekarang, kata Dr Allada, tubuh kita mungkin terbangun berdasarkan berapa banyak waktu yang telah berlalu sejak kita tidur.

Jika kita pergi tidur dengan mengetahui bahwa kita harus bangun dalam empat jam, sesuatu dalam tubuh seolah dapat membantu memastikan bahwa kita bangun setelah empat jam.

Meski begitu, kata Dr. Foster, ada kemungkinan saat kita sangat lelah, kebutuhan tubuh untuk tidur mengalahkan jam biologis.

Atau terkadang, menurut Dr. Allada, jika kita merasa gugup untuk bangun tepat waktu, stres dapat menyebabkan kita bangun lebih awal dari yang kita inginkan.

Nah, kira-kira begitulah yang terjadi pada tubuh saat kita bangun tidur sebelum alarm yang disetel berbunyi. Pernah ngerasain juga? (*)

Total
0
Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts