TRENSEHAT.ID – Buat penderita maag atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), penyakit pada bulan puasa ini bisa jadi tantangan tersendiri.
Perubahan jam makan dan perut kosong terlalu lama seringkali memicu penyakit pada bulan puasa yang biasanya diderita banyak orang ini.
Bukannya dapat pahala, malah sibuk meringis nahan sakit perut akibat penyakit pada bulan puasa yang kerap muncul.
Nah, biar puasamu tetap lancar, yuk pahami penyebab, gejala, dan cara mengatasi asam lambung naik saat puasa!
Kenapa Maag & Asam Lambung Naik Saat Puasa?
Menurut Dr. Andi Setiawan, Sp.PD, spesialis penyakit dalam, lambung kita tetap memproduksi asam meskipun sedang tidak makan.
“Saat puasa, produksi asam lambung tetap berjalan. Jika perut kosong terlalu lama, asam ini bisa mengiritasi dinding lambung dan menyebabkan gejala maag seperti perih dan mual,” jelasnya.
Selain itu, kebiasaan makan berlebihan saat berbuka atau konsumsi makanan pemicu asam lambung juga bisa memperparah kondisi ini.
Faktor utama penyebab asam lambung naik saat puasa:
- Pola makan yang tidak teratur – Misalnya telat sahur atau berbuka terlalu banyak sekaligus.
- Makanan pemicu asam lambung – Seperti makanan pedas, asam, gorengan, atau minuman berkafein.
- Terlalu cepat tidur setelah makan – Posisi tidur bisa menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan.
- Stres dan kurang istirahat – Ternyata, stres juga bisa memicu produksi asam lambung berlebih, lho!
Gejala Asam Lambung yang Sering Muncul Saat Puasa
Kalau kamu merasa hal-hal di bawah ini saat puasa, bisa jadi tandanya asam lambung naik:
- Perut terasa perih dan kembung
- Mual atau ingin muntah
- Dada terasa panas (heartburn)
- Sering sendawa atau rasa asam di mulut
- Tenggorokan tidak nyaman, seperti ada yang mengganjal
Kalau gejala ini muncul terus-menerus dan makin parah, jangan anggap remeh! Segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Cara Mengatasi Maag & Asam Lambung Saat Puasa
Tenang, maag dan asam lambung naik saat puasa bisa dicegah dengan beberapa langkah sederhana. Dr. Rina Kusuma, Sp.GK, ahli gizi klinis, memberikan beberapa tips berikut:
- Pilih makanan yang ramah lambung – Konsumsi makanan tinggi serat dan protein seperti oatmeal, pisang, atau telur rebus saat sahur dan berbuka.
- Hindari makanan pemicu asam lambung – Seperti gorengan, makanan pedas, asam, serta kopi atau teh berlebihan.
- Makan dengan porsi kecil tapi sering – Jangan langsung makan dalam jumlah besar saat berbuka. Mulailah dengan kurma dan air putih, lalu lanjutkan dengan makanan utama setelah beberapa saat.
- Jangan langsung tidur setelah makan – Beri jeda minimal 2 jam sebelum tidur agar lambung punya waktu untuk mencerna makanan.
- Kelola stres dengan baik – Coba relaksasi atau meditasi agar produksi asam lambung tetap stabil.
Penyakit pada bulan puasa seperti maag dan asam lambung naik memang sering terjadi, tapi bukan berarti nggak bisa dihindari.
Dengan pola makan yang teratur, memilih makanan yang tepat, dan menghindari pemicunya, puasamu bisa tetap lancar tanpa drama sakit perut.
Kalau asam lambung tetap sering kambuh meski sudah menerapkan tips di atas, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter. Ingat, kesehatan tetap nomor satu.
Selamat menjalani puasa dengan nyaman dan sehat agar terhindar dari penyakit pada bulan puasa! (*)