TRENSEHAT.ID – Boleh dibilang, setiap orang pernah mengalami cedera otot, lalu bagaimana cara mengobati yang tepat?
Pasti banyak yang mencoba mencari tahu cara mengobati cedera otot yang tepat.
Banyak yang menempuh cara mengobati cedera otot yang tepat dengan kompres es atau air panas.
Seperti dilansir dari CNA.com, selama ini teori yang berlaku tentang cara mengobati keseleo dan ketegangan, terutama dari olahraga, adalah mengikuti urutan RICE.
RICE maksudnya adalah rest, ice, compression, elevation atau diterjemahkan dengan istirahat, es, kompresi, dan elevasi.
Meskipun metode ini masih direkomendasikan secara luas, beberapa dokter spesialis olahraga, termasuk yang menciptakan akronim RICE, mengubah sedikit panduannya.
Mereka menganggap bahwa melakukan gerakan, daripada istirahat, dapat membantu pemulihan dengan lebih baik dalam beberapa kasus cedera dan kompres es tidak selalu yang terbaik.
Menurut dr. Gabe Mirkin, pensiunan dokter spesialis olahraga yang pada tahun 1978 menciptakan istilah RICE tersebut, mengatakan dia tidak lagi menyarankan mengikuti panduan itu.
Alasannya, pada beberapa cedera terbukti jika pasien istirahat dan kompres dengan es justru menunda penyembuhan.
Itu sebabnya dia merekomendasikan agar pasien mencoba melakukan gerakan awal setelah cedera, selama pasien tidak kesakitan, terutama untuk cedera akibat penggunaan berlebihan.
“Aturan yang paling penting adalah mendengarkan (sinyal) tubuh kita, karena kita merasa sakit saat melakukan sesuatu yang salah,” kata dr. Mirkin. “Alasan cedera umumnya karena orang mengira mereka bisa mengatasi rasa sakit.”
Panduan terbaru itu disebut dr. Mirkin dalam akronim METH atau movement, elevation, traction and heat alias gerakan, elevasi, traksi, dan panas.
Atau kerap juga disebut POLICE atau protection, optimal loading, ice, compression and elevation alias perlindungan, pemuatan optimal, es, kompresi, dan elevasi.
Sementara itu, masih banyak klinik dan penyedia layanan kesehatan merekomendasikan penggunaan es pada luka selama 20 menit setiap dua hingga tiga jam setelah cedera.
Padahal di sisi lain, banyak disebutkan bahwa studi ilmiah tentang keefektifan es tidak meyakinkan.
Menurut dr. Julie Han, dokter spesialis olahraga di NYU Langone Health, mengatakan tidak ada jawaban benar atau salah dengan cara mengobati cedera otot menggunakan panas atau es.
Menurutnya, keduanya tidak akan menyembuhkan cedera.
“Itu (panas dan es, red.) tidak akan memperbaiki apa pun, (tapi) itu tidak akan menghambat kemajuan pengobatan jika Anda memilih salah satu dari yang lain,” kata dr. Han. “Itu pada dasarnya adalah teknik yang dapat membantu meringankan gejala.”
Biasanya, untuk mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh cedera akut, dr. Han merekomendasikan kompres es untuk satu atau dua minggu pertama saat cedera bengkak atau memar.
Setelah itu beralih ke terapi panas untuk mengendurkan dan menghangatkan otot jika ada kekakuan.
Tapi menurutnya hal itu bukan aturan baku. Kata dr. Han, “Pilih apa yang terasa lebih baik untuk Anda.”
Di sisi lain, dr. Han menyebut obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen, dan terapi fisik adalah perawatan yang paling efektif.
Itulah pendapat dokter tentang cara mengobati cedera otot yang tepat: kompres es atau panas?. (*)