TRENSEHAT.ID – Kabar viral dokter muda tewas bunuh diri di Jawa Tengah cukup menggemparkan dunia pendidikan kedokteran, belakangan disebut juga pemicunya karena depresi.
Sosok dokter muda tewas bunuh diri yang diduga depresi merupakan mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) program studi (Prodi) Anestesi di Universitas Diponegoro, Semarang.
Sebelum disebut karena depresi, banyak yang menduga bahwa dokter muda tewas bunuh diri karena perundungan hingga berujung Kemenkes RI menghentikan sementara Prodi Anestesi Undip.
Belakangan memang terungkap juga buku harian yang ditinggalkan dan muncul dugaan korban melakukan bunuh diri dikarenakan depresi.
Sayangnya, hingga saat ini belum terungkap jelas apa yang menjadi pemicu korban depresi.
Seperti kita tahu, depresi adalah gangguan suasana hati yang menyebabkan seseorang merasa sangat sedih dan kehilangan minat pada hal-hal yang disukai.
Pada dasarnya, seseorang dapat dikatakan mengalami depresi saat merasa sangat sedih, hampa, dan putus asa selama lebih dari dua minggu.
Depresi adalah kondisi yang bisa dialami oleh siapa saja, bahkan bisa terjadi pada anak-anak sekalipun. Kendati demikian, kondisi ini lebih sering terjadi pada orang dewasa.
Para ahli belum mengetahui apa yang menjadi penyebab depresi secara pasti.
Namun, mereka menduga bahwa kelainan kesehatan mental ini terjadi karena beberapa faktor pemicu, seperti beberapa hal berikut ini
1. Masalah Biologis
Seseorang yang mengidap depresi kemungkinan mengalami perubahan fisik pada otak.
Meski begitu, tingkat signifikan dari perubahan ini belum pasti, meski akhirnya dapat membantu menentukan sesuatu yang jadi penyebabnya.
2. Gangguan Kimia pada Otak
Neurotransmitter adalah bahan kimia pada otak yang terbentuk secara alami dan kabarnya memiliki peran dalam terbentuknya depresi.
Studi menyebutkan jika perubahan fungsi dan efek neurotransmitter ini dapat memengaruhi stabilitas suasana hati sehingga berdampak pula pada tingkat depresi pada seseorang.
3. Gangguan Hormon
Perubahan atau gangguan pada keseimbangan hormon dapat memicu terjadinya depresi.
Hal ini kerap terjadi selama kehamilan dan beberapa minggu atau bulan setelahnya (pascapartum).
Selain itu, seseorang yang mengalami masalah tiroid, menopause, serta beberapa kondisi lainnya juga memiliki risiko tinggi pada depresi.
4. Penyakit Keturunan
Masalah kesehatan mental ini lebih berisiko terjadi pada seseorang dengan keluarga inti yang pernah mengalami kondisi serupa.
Ahli menyebutkan, gen dapat memengaruhi risiko dari penyebab depresi.
5. Peristiwa Kehidupan
Mengalami stres, kematian orang tersayang, peristiwa yang mengecewakan (trauma), isolasi dan kurangnya dukungan dapat menyebabkan depresi.
6. Kondisi Medis
Rasa sakit dan penyakit fisik yang berkelanjutan dapat menyebabkan depresi.
Pengidap penyakit kronis seperti diabetes, kanker, dan penyakit Parkinson lebih rentan mengalami depresi.
Beberapa obat memiliki efek samping depresi. Narkoba dan alkohol juga dapat menyebabkan depresi atau memperburuknya.
Seseorang yang mudah kewalahan atau mengalami kesulitan mengatasi situasi tertentu lebih rentan terhadap depresi.
Itulah hal yang menjadi pemicu depresi, namun belum ada informasi akurat apa yang jadi penyebab pasti dokter muda tewas bunuh diri. Semoga semuanya bisa terungkap ya. (*)