TRENSEHAT.ID – Bayangkan seorang dokter yang bukan hanya menyelamatkan nyawa di meja operasi, tapi juga menyentuh hati jutaan orang lewat tulisannya.
Itulah kisah dokter Dr. Atul Gawande — seorang ahli bedah, penulis, sekaligus peneliti kesehatan yang berhasil mengubah wajah dunia medis dengan caranya sendiri.
Dalam sebuah wawancara dengan The New Yorker, Dr. Gawande pernah berkata, “Medicine is not just about saving lives, it’s about making lives worth saving.”
Kata-kata itu menggambarkan betapa dalamnya ia memahami peran seorang dokter. Tidak hanya memperpanjang usia, tapi juga meningkatkan kualitas hidup manusia.
Kisah dokter Dr. Gawande berawal dari keluarganya yang penuh semangat medis: ayahnya adalah ahli bedah, dan ibunya seorang dokter pediatri.
Sejak kecil, dunia rumah sakit dan pasien sudah menjadi bagian dari hidupnya. Tapi Gawande memilih jalan yang sedikit berbeda — dia tidak hanya ingin mengobati, tapi juga mengubah sistem yang membuat banyak pasien merasa tersesat dalam dunia medis.
Melalui buku terkenalnya seperti “Being Mortal” dan “The Checklist Manifesto,” Dr. Gawande mendorong perubahan besar di bidang kesehatan.
Buku-bukunya, yang dikutip luas oleh media seperti The New York Times dan BBC, menunjukkan bagaimana kisah dokter tak hanya soal tindakan medis, tapi juga soal keberanian untuk bertanya: “Apa yang sebenarnya diinginkan pasien?”
Perjalanan Panjang Membentuk Kisah Dokter yang Mengubah Dunia
Selepas lulus dari Harvard Medical School, Dr. Atul Gawande tidak hanya puas menjadi ahli bedah di Brigham and Women’s Hospital.
Ia juga menulis dan melakukan penelitian tentang bagaimana membuat layanan kesehatan lebih aman dan manusiawi.
Salah satu kisah dokter Dr. Gawande yang paling menggugah adalah saat ia mengembangkan konsep “surgical checklist,” semacam daftar sederhana yang membantu tim medis mengurangi kesalahan fatal saat operasi.
Menurut laporan dari World Health Organization (WHO), checklist ini terbukti menurunkan angka kematian bedah hingga 47%. Bayangkan, hanya dengan sebuah daftar sederhana, jutaan nyawa bisa diselamatkan!
Kisah dokter Gawande bukan hanya soal pencapaian ilmiah, tapi juga tentang empati. Dalam bukunya Being Mortal, ia berbagi cerita menyayat hati tentang pasien-pasien yang menghadapi akhir hidup mereka.
Buku ini membuka mata dunia medis — bahwa kematian bukan hanya tentang perpanjangan waktu, tetapi tentang menghormati pilihan pasien dengan penuh rasa kemanusiaan.
Bahkan, Presiden Barack Obama mengakui peran besar Dr. Gawande dalam merumuskan kebijakan kesehatan nasional.
Dalam wawancara dengan The New Yorker, Obama menyebut tulisan-tulisan Gawande sebagai “inspirasi untuk membangun sistem kesehatan yang lebih manusiawi.”
Kisah dokter Dr. Atul Gawande mengajarkan kita satu hal penting: menjadi dokter sejati bukan hanya tentang keahlian teknis, tetapi juga tentang kemampuan mendengarkan, memahami, dan memperjuangkan martabat pasien.
Di tengah dunia yang kadang terlalu sibuk mengejar inovasi medis, kisah dokter ini mengingatkan kita untuk tidak melupakan sisi kemanusiaan yang paling dasar.
Karena pada akhirnya, dalam setiap tindakan medis, yang kita hadapi bukanlah penyakit semata — tetapi manusia, dengan seluruh impian, rasa takut, dan harapan mereka. (*)