TRENSEHAT.ID – Sejak pekan lalu, gelombang panas yang melanda India terus makan korban. Terakhir, seperti dikutip dari Antara, kondisi tersebut memakan korban jiwa hingga puluhan orang.
Gelombang panas di India yang suhunya tercatat hingga di atas 49 derajat celcius di beberapa kota mengakibatkan puluhan penduduk meninggal dunia.
Di antaranya pada Senin malam (3/6), tercatat 30 warga tewas akibat gelombang panas yang melanda negara bagian Odisha Timur, India.
Tentu saja hal ini membuat kita di Indonesia juga harus waspada, mengingat memang sudah memasuki musim kering.
Untuk itu, kita juga perlu tahu penyakit apa saja yang disebabkan oleh gelombang panas? Tujuannya agar kita bisa mengantisipasi jika kondisi serupa menimpa kita.
Seperti kita tahu, gelombang panas adalah fenomena cuaca ekstrem yang ditandai oleh suhu tinggi yang tidak normal dan berkepanjangan.
Kondisi ini semakin sering terjadi akibat perubahan iklim global dan berdampak signifikan terhadap kesehatan manusia.
Penyakit akibat gelombang panas menjadi perhatian utama para ahli kesehatan karena dapat mengancam jiwa dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius.
1. Heatstroke (Serangan Panas)
Serangan panas atau heatstroke adalah kondisi paling serius yang dapat terjadi selama gelombang panas.
“Heatstroke terjadi ketika tubuh tidak mampu mengatur suhu, yang dapat menyebabkan kerusakan organ dan bahkan kematian,” ujar Dr. Richard Johnson, ahli kesehatan masyarakat dari University of Colorado.
Gejalanya meliputi suhu tubuh yang sangat tinggi, kulit panas dan kering, kebingungan, kejang, dan hilangnya kesadaran.
2. Heat Exhaustion (Kelelahan Panas)
Kelelahan panas adalah kondisi yang disebabkan oleh kehilangan cairan dan garam dari tubuh akibat berkeringat berlebihan.
Gejala yang muncul antara lain keringat berlebihan, kelemahan, pusing, mual, dan sakit kepala.
Menurut Dr. Sarah Henderson, seorang ahli kesehatan lingkungan di British Columbia Centre for Disease Control, “Kelelahan panas dapat berkembang menjadi heatstroke jika tidak segera ditangani dengan memberikan cairan dan mendinginkan tubuh.”
3. Heat Cramps (Kram Panas)
Kram panas merupakan kram otot yang menyakitkan akibat kehilangan elektrolit selama berkeringat berlebihan.
Biasanya terjadi pada otot perut, lengan, dan kaki. Kondisi ini sering dialami oleh pekerja luar ruangan dan atlet.
4. Heat Rash (Ruam Panas)
Ruam panas muncul sebagai benjolan merah kecil di area tubuh yang tertutup akibat keringat terperangkap di bawah kulit.
Ini biasanya terjadi pada anak-anak dan mereka yang berada di lingkungan panas dan lembab.
5. Dehidrasi
Kehilangan cairan tubuh yang berlebihan selama gelombang panas dapat menyebabkan dehidrasi.
Gejala dehidrasi meliputi mulut kering, kelesuan, pusing, dan kebingungan.
“Dehidrasi kronis juga dapat mempengaruhi fungsi ginjal dan menyebabkan gagal ginjal,” kata Dr. Michael Murphy, seorang nefrolog dari Mayo Clinic.
6. Hyponatremia
Kondisi di mana kadar natrium dalam darah menjadi terlalu rendah, sering disebabkan oleh minum terlalu banyak air tanpa cukup elektrolit.
Gejalanya termasuk mual, sakit kepala, kebingungan, dan kejang.
“Penting untuk menjaga keseimbangan elektrolit, terutama selama aktivitas fisik intens di suhu tinggi,” jelas Dr. Emily Long, seorang ahli fisiologi olahraga.
7. Penyakit Kardiovaskular dan Pernapasan
Suhu tinggi dapat memperberat kondisi jantung dan pembuluh darah, menyebabkan serangan jantung, stroke, dan komplikasi kardiovaskular lainnya.
Polusi udara yang meningkat selama gelombang panas juga memperburuk kondisi pernapasan seperti asma dan PPOK.
Dr. William Roberts dari American Heart Association mengingatkan, “Individu dengan penyakit kardiovaskular harus ekstra hati-hati selama gelombang panas dan memastikan mereka tetap terhidrasi dan berada di tempat yang sejuk.”
8. Masalah Kesehatan Mental
Stres panas dapat memperburuk kondisi kesehatan mental, meningkatkan risiko kecemasan, depresi, dan gangguan tidur.
“Gelombang panas dapat mengganggu pola tidur dan menyebabkan stres, yang berdampak pada kesehatan mental,” kata Dr. Lisa Brown, seorang psikolog klinis.
Penyakit akibat gelombang panas memerlukan perhatian khusus, terutama bagi populasi rentan seperti orang tua, anak-anak, dan mereka dengan kondisi medis kronis.
Pencegahan dan penanganan cepat menjadi kunci untuk mengurangi dampak kesehatan yang ditimbulkan oleh gelombang panas. (*)