TRENSEHAT.ID – Semangat peserta demo dokter dan nakes yang menolak RUU Kesehatan omnibus law hari ini, Senin (5/6), cukup diacungi jempol.
Keinginan kuat menyampaikan aspirasi menolak RUU Kesehatan omnibus law tak menghalangi mereka untuk hadir pada demo dokter dan nakes hari ini.
Padahal bukan perkara mudah, terutama peserta demo dokter dan nakes dari daerah, untuk datang demi menolak RUU Kesehatan omnibus law.
Beberapa peserta yang ditemui Trensehat.id di lokasi, mereka menunjukkan antusias yang tinggi.
Seperti yang dirasakan Sri Aniyawati dan Erna Nurdayanti, keduanya berprofesi sebagai bidan di Sumedang, Jawa Barat.
Bersama 60 orang bidan yang lain, mereka berangkat dari Sumedang jam 11 malam, baru sampai di Jakarta sekitar pukul 4 pagi.
Kepada Trensehat.id, Sri dan Erna memang mengakui tak paham seluruh tuntutan dalam RUU Kesehatan omnibus law, namun jika PMK No. 6 Tahun 2023 soal Tenaga Kesehatan Asing disahkan, mereka sangat khawatir.
Itu sebabnya, Sri dan Erna berharap pemerintah mau mempertimbangkannya lagi, demikian juga soal tuntutan pasal lain dalam RUU Kesehatan omnibus law.
Sepertinya Sri dan teman-temannya sangat berharap kebaikan hati pemerintah untuk mendengar tuntutan yang mereka sampaikan. “Semoga membawa hasil yang baik,” katanya.
Kisah lain peserta demo dokter dan nakes hari ini disampaikan dr. Nugroho, Sp.B, Ketua IDI Wonogiri.
Menurut dr. Nugroho, beberapa rekannya terpaksa tak bisa hadir untuk ikut demo dokter dan nakes hari ini di Jakarta, karena diduga mendapat intimidasi.
“Sejawat PNS bukan tidak mau ikut, tapi sepertinya mereka mendapat intimidasi,” ungkap dr. Nugroho.
Dugaan intimidasi juga dialami sejumlah dokter di Karang Anyar, Jawa Tengah.
Itu sebabnya, dr. Nugroho menolak bahwa rekan-rekannya tak ikut hadir bukan lantaran terjadi pro-kontra soal penolakan RUU Kesehatan omnibus law.
“Tidak ada (pro-kontra) mas. Yang tidak bergabung hari ini bukan tidak mau hadir, tapi mereka terikat peraturan,” ucap dr. Nugroho, yang berangkat bersama rombongan sejak pukul 20.00 WIB kemarin.
Sementara itu, PPNI Cimahi hadir membawa 50 peserta untuk bergabung dengan demo dokter dan nakes hari ini.
Meski sempat ada isu perbedaan pendapat di kalangan PPNI Cimahi terkait penolakan RUU Kesehatan omnibus law, namun hal itu langsung dibantah.
“Kita PPNI Cimahi kompak satu suara (menolak RUU Kesehatan),” kata Gema, salah satu peserta aksi mewakili PPNI Cimahi.
Hingga saat ini, demo dokter dan nakes menolak RUU Kesehatan omnibus law di Gedung DPR Jakarta masih berlangsung dengan tertib dan aman. (*)