TRENSEHAT.ID – Selama ini banyak yang menganggap orang dengan kelebihan berat badan memiliki risiko kematian yang tinggi.
Maklum saja, biasanya kan kelebihan berat badan kan identik dengan tidak sehat, sehingga memiliki risiko kematian lebih tinggi.
Tapi ternyata anggapan itu enggak sepenuhnya benar, bahkan ahli mengklaim bahwa kelebihan berat badan enggak seburuk yang diduga, di antaranya dengan risiko kematian lebih tinggi.
Sebuah penelitian terbaru di Amerika Serikat hasilnya cukup mengejutkan, karena kelebihan berat badan tidak memiliki risiko kematian lebih besar daripada orang yang lebih kurus.
Seperti dilansir dari TheSun, penelitian itu menunjukkan orang langsing belum tentu lebih sehat dari mereka yang gemuk
Penelitian diungkap dari hasil pelacakan catatan kesehatan lebih dari 550 ribu warga Amerika Serikat, untuk melihat bagaimana berat badan memengaruhi peluang kematian mereka sepanjang 1999-2018.
Dr. Aayush Visaria dari Rutgers University mengatakan,“Tidak ada peningkatan yang jelas dalam semua penyebab kematian di rentang BMI tradisional normal dan kelebihan berat badan.”
Seperti kita tahu, ukuran berat badan medis seseorang biasanya ditentukan menggunakan indeks massa tubuh (BMI), yang diukur dengan memperhitungkan tinggi dan berat badan kita.
Seseorang digolongkan sebagai berat badan normal jika BMI-nya 18,5-24,9, kelebihan berat badan jika 25-29,5, dan obesitas jika lebih dari 30.
Obesitas dikaitkan dengan berbagai komplikasi mematikan, termasuk penyakit jantung , kanker, dan stroke.
Penelitian yang dipublikasikan di PLOS One, melihat apakah BMI seseorang secara langsung terkait dengan risiko kematian.
Hasilnya, orang dengan BMI yang digolongkan sebagai kelebihan berat badan tidak memiliki risiko kematian yang jauh lebih tinggi daripada mereka yang memiliki berat badan BMI normal.
Tetapi untuk orang dewasa dengan BMI 30 atau lebih alias masuk kategori obesitas, ada peningkatan risiko sebesar 21-108 persen.
Tentu saja temuan ini dianggap sebagai sesuatu yang mengejutkan.
Dr. Baptiste Leurent dari University College London mengatakan ada perbedaan signifikan antara kategori spesifik ‘kelebihan berat badan’ dibandingkan dengan kategori BMI ‘normal’.
“Ini menarik, dan menyoroti bahwa definisi ‘kelebihan berat badan’ yang biasa digunakan dalam pengaturan medis mungkin tidak terkait dengan kondisi kesehatan yang serius,” kata Leurent.
Sementara itu, Dr. Katarina Kos dari University of Exeter mengatakan, “Laporan tentang risiko kematian yang agak lebih rendah dalam kisaran BMI yang kelebihan berat badan sangat mengejutkan.”
Nah, mungkin penelitian tentang kelebihan berat badan memiliki risiko kematian lebih rendah dibanding orang langsing melegakan, tapi bukan berarti kita lengah ya? (*)