TRENSEHAT.ID – Ribuan peserta demo dokter dan nakes menolak RUU Kesehatan hari ini terus memadati area depan Gerbang Gedung DPR, Jakarta.
Peserta demo dokter dan nakes yang menolak RUU Kesehatan terdiri dari beragam organisasi profesi.
Organisasi profesi demo dokter dan nakes yang menolak RUU Kesehatan hari ini di antaranya Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI).
Perwakilan masing-masing organisasi profesi dengan semangat menyerukan pernyataannya di depan ribuan peserta demo.
Intinya semua kompak menyerukan penghentian RUU Kesehatan omnibus law.
Ketua PPNI misalnya menyebut kisruh RUU Kesehatan omnibus law jangan sampai membenturkan para dokter dan nakes dengan rakyat.
“Rakyat tidak mau sektor kesehatan dikomersialisasi, rakyat tentu tidak ingin kualitas pelayanan kesehatan menurun,” katanya.
Menurut Ketua PPNI, RUU Kesehatan omnibus law ini sangat dipaksakan, tanpa memperhatikan kepentingan tenaga medis, tenaga kesehatan, dan keseluruhan rakyat.
Sementara perwakilan dari PDGI menyebut DPR kena “prank” pemerintah dalam kisruh pembahasan RUU Kesehatan omnibus law.
“RUU ini adalah inisiatif DPR, tapi disusun oleh pemerintah, bahkan DIM yang ada tidak ada perkembangan apa-apa. Kita menolak komersialisasi sektor kesehatan. Negara harus hadir untuk memfasilitasi hak warga negara untuk mendapatkan kesehatan yang layak sesuai amanat instituti,” ungkapnya.
Sedangkan perwakilan dari IBI menyebut aksi kedua ini tetap menuntut penghentian pembahasan RUU Kesehatan dan tidak mencabut UU keprofesian yang sudah ada.
“Ketika kedaulatan kesehatan Indonesia diganggu, kita akan bangkit!” katanya semangat.
Sementara itu, IAI sempat menyentil akan mogok layanan jika RUU Kesehatan ini tak dihentikan pembahasannya.
Katanya, “Kita adalah pemilik sah negeri ini dan kita menginginkan para wakil kita menghentikan pembahasan RUU Kesehatan.”
Seruan juga disampaikan Ketua IDI, DR. dr. Moh. Adib Khumaidi, Sp.OT, yang kompak menuntut penghentian pembahasan RUU Kesehatan oleh wakil rakyat di DPR. Jika tidak berarti negara dikuasai oligarki.
“Profesi tenaga medis dan tenaga kesehatan peduli dan selalu berada di garis terdepan untuk ketahanan kesehatan bangsa,” seru Adib.
Pada demo dokter dan nakes hari ini, dr. Adib mengajajak peserta mengangkat satu jari sebagai simbol tuntutan penghentian pembahasan RUU Kesehatan omnibus law.
Dia juga mengajak peserta mengangkat 5 jari sebagai simbol menolak liberasisasi RUU Kesehatan.
Demo dokter dan nakes menolak RUU Kesehatan omnibus law hari ini masih berlangsung, peserta masih terus berdatangan ke depan Gedung DPR, Jakarta. (*)
