TRENSEHAT.ID – Kemunculan tren Barbiecore bukan tak mungkin menciptakan obsesi berlebihan terhadap sosok boneka Barbie, yang begitu cantik dan sempurna, serta glamor.
Mereka yang terobsesi berlebihan, tentu berusaha keras menyamakan dirinya dengan sosok Barbie.
Akibatnya, jika tak kesampaian tren Barbiecore berpotensi menimbulkan risiko kesehatan mental pada anak maupun remaja yang mengidolakannya.
Seperti dilansir dari Healthnews, Barbiecore dapat memicu ketidakpuasan tubuh yang substansial dan masalah kesehatan mental terkait di antara para pengikutnya.
Padahal sebelumnya boneka Barbie sendiri telah lama dikritik karena proporsinya yang tidak realistis dan kecantikannya yang sempurna, yang dapat menyebabkan standar kecantikan yang berbahaya.
Elemen-elemen ini sangat penting bagi estetika Barbiecore dan jika dilakukan secara ekstrim, dapat mengakibatkan gangguan pada anak, seperti:
1. Dismorfia tubuh atau kecemasan berlebihan pada penampilannya.
2. Gangguan makan
3. Harga diri rendah
Paparan terus-menerus terhadap gambar-gambar ‘sempurna’ Barbie yang dikurasi di media sosial memperburuk masalah ini.
Hal itu menyebabkan perasaan tidak mampu dan ketidakpuasan dengan penampilan dan kehidupan seseorang.
Proses di mana boneka Barbie memengaruhi kesehatan mental anak-anak kecil terungkap secara bertahap.
Awalnya, setelah terpapar boneka, anak mengadopsinya sebagai mainan dan mulai membiasakan diri dengan karakteristik fisik dan gaya hidup yang digambarkan boneka tersebut.
Boneka Barbie tradisional, dengan proporsi tubuhnya yang tidak realistis dan ideal, berfungsi sebagai pengantar awal standar kecantikan masyarakat.
Sehingga memengaruhi persepsi anak tentang citra tubuh yang “ideal”.
Seiring waktu, saat anak-anak terlibat dalam permainan imajinatif dengan boneka-boneka ini, mereka memproyeksikan diri mereka ke dalam dunia Barbie, seringkali menginternalisasi norma-norma kecantikan yang diwakili oleh Barbie.
Dalam dunia permainan imajinatif, anak-anak mungkin melihat Barbie sebagai panutan dan bercita-cita meniru penampilan dan gaya hidupnya.
Jika anak-anak menganggap estetika Barbie sebagai norma atau cita-cita, mereka mungkin mulai membandingkan diri mereka dengan standar ini.
Ketika kemudian menyadari bahwa bahwa mereka tidak sesuai dengan standar yang tidak realistis tersebut, akan menyebabkan perasaan tidak mampu, ketidakpuasan tubuh, dan menurunkan harga diri.
Kegagalan yang dirasakan untuk memenuhi standar ideal ini dapat menciptakan tekanan mental, yang seiring waktu, dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mental seperti gangguan kecemasan, depresi, dan gangguan makan.
Itulah proses gangguan pada anak yang terlalu terobsesi dengan tren Barbiecore, ortu harus tahu dan waspada menghadapinya. (*)