TRENSEHAT.ID – Mungkin banyak yang tak menyangka jika Pakistan menduduki peringkat pertama pada daftar penderita diabetes terbanyak dunia.
Pakistan yang berlokasi di kawasan Asia Selatan ini ternyata memiliki penderita diabetes terbanyak dunia menurut data International Diabetes Federation (IDF).
Seperti yang terungkap dalam laman Our World in Data, Pakistan memiliki penderita diabetes terbanyak dunia dan berada di posisi teratas dari 211 negara yang diteliti.
Penelitian yang dilakukan IDF mengumpulkan penderita diabetes tipe 1 dan 2, dengan rentang usia antara 20-79 tahun pada tahun 2021.
Pakistan memiliki 31 persen populasi dengan kondisi tersebut, diikuti oleh Polinesia Prancis, gugusan pulau di Pasifik Selatan (25,2 persen) dan Kuwait (24,9 persen).
Penelitian telah menunjukkan bahwa orang-orang di Pakistan dan negara-negara lain di Timur Tengah dan Asia Selatan, ternyata secara genetik lebih resisten terhadap insulin.
Seperti kita tahu, diabetes adalah kondisi kronis yang memengaruhi cara tubuh mengubah makanan jadi energi.
Biasanya, tubuh memecah makanan jadi glukosa, sejenis gula, dan melepaskannya ke aliran darah. Ini meningkatkan gula darah, yang memicu pankreas untuk melepaskan insulin.
Namun, pada diabetes, tubuh tidak membuat cukup insulin, yang menyebabkan terlalu banyak gula darah yang tertinggal di aliran darah.
Pada tahun 2021, 537 juta orang dewasa di seluruh dunia menderita diabetes, menurut IDF. Angka ini meningkat 16 persen (74 juta) dari tahun 2019.
Secara global, lebih dari 90 persen penderita diabetes memiliki tipe 2, yang berkembang sebagai akibat dari obesitas, pola makan yang buruk, gaya hidup yang tidak banyak bergerak, dan riwayat keluarga.
IDF memperkirakan bahwa satu dari sepuluh orang dewasa di seluruh dunia saat ini hidup dengan diabetes. Jumlah total diperkirakan meningkat menjadi 643 juta (11 persen) pada tahun 2030 dan menjadi 783 juta (12,2 persen) pada tahun 2045.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diabetes adalah penyebab kematian terbesar pada tahun 2019, merenggut 1,5 juta jiwa.
Di Pakistan, tingkat diabetes meroket. Pada 2021, 33 juta orang dewasa Pakistan hidup dengan diabetes, meningkat 70 persen sejak 2019, menurut IDF. Sekarang, 31 persen orang dewasa berusia 20 hingga 79 tahun memiliki kondisi tersebut.
Tingkat diabetes di Pakistan telah meroket selama beberapa tahun terakhir, menurut sebuah studi di Annals of Medicine and Surgery.
IDF memperkirakan bahwa diabetes menyebabkan lebih dari 400.000 kematian pada tahun 2021. Lebih dari seperempat orang dewasa dengan kondisi tersebut di Pakistan tidak terdiagnosis.
Selain predisposisi genetik, sebuah studi tahun 2022 di jurnal Annals of Medicine & Surgery mengaitkan kenaikan ini dengan kelangkaan layanan kesehatan di negara tersebut. terutama di daerah pedesaan.
Selain itu, penelitian telah menunjukkan bahwa hanya lebih dari seperempat orang dewasa Pakistan yang aktif secara fisik, dan tingkat diabetes lebih tinggi di daerah perkotaan Pakistan daripada pedesaan.
Lalu Indonesia berada di peringkat berapa?
Berdasarkan laman tersebut, Indonesia menduduki peringkat 61, dengan jumlah penderita sekitar 10,60 persen atau sekitar 19,47 juta pada 2021.
Jumlah itu meningkat dari data yang pernah diungkap IDF pada 2019, yaitu 10,7 juta.
Setahun sebelumnya, seperti dikutip dari laman Kemenkes, dr Susie Setyowati, konsultan endroktrin, metabolik, diabetes di Jakarta memperkirakan penderita diabetes di Indonesia terus meningkat.
Jumlahnya, kata dr. Susie, bisa mencapai 30 juta orang pada 2030 bila gaya hidup, termasuk makan banyak dan merokok tidak dikurangi.
Dr. Susie mengatakan penyakit kronis ini, “Tak bisa disembuhkan tapi dapat dikendalikan agar tak terjadi komplikasi.”
Menurut dr. Susie, cara pencegahannya adalah menjaga asupan makan, berolahraga serta menghentikan rokok. “Kalau mengurangi berat badan 10% saja dari saat ini, bisa mengurangi risiko diabetes besar,” kata dr Susie.
Saran dr. Susie wajib dipikirkan nih, kalau kita enggak mau masuk dalam daftar penderita diabetes terbanyak dunia. (*)