TRENSEHAT.ID – Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia atau PDEI merupakan perhimpunan keseminatan bagi tenaga medis yang memiliki perhatian lebih pada aspek kegawatdaruratan dan bencana, baik tindakan kegawatdaruratan di rumah sakit maupun pre-hospital.
Tak mensyaratkan spesialisasi tertentu, PDEI justru membuka peluang bagi seluruh dokter dengan berbagai latar belakang maupun disiplin ilmu, termasuk dokter umum.
Sejauh resmi terdaftar pada Ikatan Dokter Indonesia (IDI), semua tenaga medis dapat bergabung bersama PDEI.
Awalnya, ada sembilan perhimpunan profesi kedokteran yang mendeklarasikan bedirinya PDEI pada 23 September 2003 silam.
Kesembilan perhimpunan itu adalah IDAI, IDSAI, IKABI, PAPDI, PDPI, PERDOSSI, PERKI, POGI, dan PDSKJ. Menyusul kemudian dua perhimpunan lainnya ikut mendukung, yakni PERDAMSI dan PDUI.
Dengan begitu, sebelas perhimpunan profesi kedokteran menjadi pelopor lahirnya PDEI.
Dengan total anggota saat ini mencapai 500 orang, PDEI mengemban misi utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia, dengan menurunkan kematian dan kecacatan akibat trauma, cedera, atau penyakit. Tentu saja misi utama ini diberlakukan secara nasional tanpa pengecualian.
EKSPANSI DAN VISI
Untuk mendukung perluasan misi tersebut, PDEI terus melebarkan sayapnya.
Cabang PDEI ada di Daerah Istimewa Aceh, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tenggara.
Hingga saat ini, perluasan cabang PDEI terus dilakukan ke berbagai provinsi di Indonesia hingga batas optimal.
Hal ini sejalan dengan pandangan jauh ke depan PDEI dalam mewujudkan terciptanya sumber daya manusia (SDM) kesehatan, yang prima, profesional dan berdedikasi tinggi, serta merata dalam penanggulangan kegawatdaruratan.
Faktor pemerataan dipandang perlu dan menjadi salah satu perhatian utama, alasan yang paling utama, karena kondisi kegawatdaruratan tidak pernah memilih tempat dan waktu.
Maka dikotomi geografis bukan sebuah alasan untuk mengutamakan satu di atas yang lain.
GENERASI KEDUA

Pertama kali berdiri, PDEI dipimpin oleh Dr. Moh. Adib Khumaidi, Sp.OT sebagai Ketua Umum.
Dengan sejumlah personel pendukung, Dr. Adib berupaya membawa organisasinya menjadi sebuah institusi yang solid dan memiliki kontribusi nyata.
Sebuah keniscayaan, upayanya mengawali debut PDEI sebagai perhimpunan keseminatan kedokteran berbuah hasil, di antaranya dengan menggelar sejumlah event edukasi kegawatdaruratan secara rutin.
Sebut saja Symposium on Emergensi (SOE) sebagai pertemuan ilmiah rutin bagi anggota maupun non-anggota PDEI. Hingga kini, SOE sudah memasuki periode yang ke delapan.
Tahun 2022, ketikan dokter Indonesia bersepakat mengangkat DR. Dr. Adib Khumaidi, Sp.OT sebagai Ketua Umum IDI, PDEI mengukuhkan Dr. Wishnu Pramudito, D. Pusponegoro, Sp.B sebagai pengganti.
Dipimpin Dr. Wishnu, pencapaian PDEI semakin bersinar.
Selain melanjutkan program-program unggul yang sudah ada, dia juga semakin menguatkan edukasi kegawatdaruratan bagi masyarakat awam, sejumlah program masih terus berjalan hingga saat ini.
Sesuai strategi, komunitas masyarakat seperti orangtua siswa sekolah, kelompok masyarakat penggemar olahraga, hingga kelompok profesi tertentu menjadi sasaran edukasi.
Bahkan komunitas relawan kesehatan dan bencana, serta tenaga Kesehatan non-dokter tidak luput dari bidikan PDEI.
MISI PENDUKUNG
Penguatan lain yang juga berperan dalam PDEI adalah penyertaan beberapa pendukung misi utama.
Sebut saja program peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan melalui peningkatan kemampuan personel di bidang kegawatdaruratan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Dari aspek tata kelola, dicanangkan pula sistem penanggulangan gawat darurat yang terintegrasi, terpadu, dan terkoordinasi, serta meningkatkan kualitas dan produktivitas SDM kesehatan Indonesia.
Khususnya para dokter umum dalam penanggulangan kegawatdaruratan
Sedangkan secara kelembagaan, dipatok target dalam memperbaiki dan meningkatkan citra serta martabat profesi kedokteran, termasuk wacana dan opini publik tentang kegawatdaruratan.
Urgensi kebutuhan akan organisasi seperti PDEI memang tidak lagi dapat ditepis. Nyatanya, baik masyarakat awam maupun tenaga medis memang membutuhkan keberadaannya.
Hal ini tentu menggambarkan bagaimana kondisi PDEI beberapa tahun ke depan.
Selain popularitas, PDEI sangat berpeluang menjadi perhimpunan seminat yang menjadi referensi bagi para tenaga medis.
Informasi lebih lengkap tentang prifil PDEI bisa diunduh di sini. (*)
Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia
- Kantor Sekretariat Bersama: Dr. GSSJ Ratulangi No.29, RT.2/RW.3, Gondangdia, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10350
- Kontak: Nirwana Rivai S.Psi
- Nomor Telepon: 08122163787
- Email: sekretariatpdei@yahoo.co.id atau nirwana_rivai@yahoo.com
- Official Website: https://pdei-idi.org