TRENSEHAT.ID – Kasus perselingkuhan memang sedang ramai, banyak disebutkan juga pelaku selingkuh adalah penderita gangguan kepribadian.
Anggapan bahwa pelaku selingkuh adalah penderita gangguan kepribadian karena selingkuh merupakan wujud ketidakmampuan seseorang untuk setia dalam suatu komitmen, baik dalam pernikahan maupun pacaran.
Sehingga wajar saja jika banyak yang menganggap bahwa pelaku selingkuh adalah penderita gangguan kepribadian.
Meskipun kita tahu, perselingkuhan dapat terjadi karena sebab yang beragam.
Namun, terlepas dari permasalahan yang dihadapi dalam suatu hubungan, ada beberapa gangguan kepribadian yang dapat memengaruhi seseorang untuk selingkuh.
Gangguan kepribadian adalah kondisi yang membuat penderitanya memiliki pola pikir dan perilaku yang tidak wajar.
Berikut ini adalah beberapa gangguan kepribadian yang mungkin dapat membuat penderitanya berselingkuh menurut beberapa sumber kredibel.
1. Gangguan Kepribadian Ambang (Borderline Personality Disorder)
Orang dengan gangguan kepribadian ambang biasanya memiliki emosi yang tidak stabil, sehingga lebih sulit menjalin hubungan dekat dengan orang lain dan bisa berubah dengan cepat.
Misalnya, pada awal kenal, ia bisa menganggap seseorang sebagai teman, tetapi seketika orang ini bisa dianggap sebagai musuh olehnya.
Ia juga bisa secara tiba-tiba berhenti berkomunikasi dengan pasangan hanya karena imajinasi dirinya akan ditinggalkan.
Kepribadian dan mood penderita gangguan ini dapat berubah-ubah secara drastis, mulai dari sedih, marah, hingga cemas dalam hitungan jam hingga hari.
Gangguan inilah yang mungkin menyebabkan ia tiba-tiba berselingkuh dan tidak mampu menjalani hubungan yang melibatkan komitmen bersama.
2. Gangguan Kepribadian Narsisistik (Narcissistic Personality Disorder)
Orang dengan kepribadian narsisistik juga berisiko tinggi untuk selingkuh.
Hal ini karena seseorang dengan gangguan kepribadian ini selalu merasa ada yang kurang dengan hubungan yang sedang dijalaninya, sehingga mencari orang lain untuk mengisi kekosongan tersebut.
Ia juga membutuhkan perhatian, suka memanfaatkan orang lain untuk kepentingannya, dan cenderung tidak memikirkan perasaan orang lain terkait tindakan yang dilakukannya.
3. Gangguan Kepribadian Histrionik (Histrionic Personality Disorder)
Jenis gangguan kepribadian ini memiliki ciri serupa dengan gangguan kepribadian narsisistik.
Hanya saja, seseorang dengan kepribadian histrionik yang kuat tidak hanya mementingkan diri sendiri saja, tetapi juga bersifat dramatis dan senang menjadi pusat perhatian.
Ia tidak mampu memiliki hubungan yang erat dengan orang lain, tetapi senang untuk menggoda secara seksual.
Pemilik gangguan kepribadian ini umumnya berpenampilan menarik dan menjadikan penampilan sebagai alat untuk menggoda orang lain, termasuk menggoda pasangan temannya sendiri.
Memahami penyebab terjadinya perselingkuhan penting untuk dilakukan, baik itu dari sisi pasangan ataupun dari diri sendiri.
Jadi, jika dalam hubungan dibumbui oleh perselingkungan, ajaklah pasangan untuk berkunjung ke psikolog atau psikiater.
Tujuannya agar pasangan dapat mengenali kepribadian masing-masing secara lebih dekat, mengetahui pemicu terjadinya perselingkuhan, dan menemukan solusi untuk menghadapinya.
Itulah alasan kenapa pelaku selingkuh dianggap penderita gangguan kepribadian. (*)