TRENSEHAT.ID – Toksoplasmosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan parasit Toxoplasma gondii, sehingga banyak yang menganggap pelihara kucing bisa bikin kita terinfeksi virus toksoplasma.
Anggapan pelihara kucing bisa bikin kita terinfeksi virus toksoplasma muncul karena parasit Toxoplasma gondii banyak terdapat pada hewan kecil seperti burung, tikus, atau hewan pengerat lain, yang banyak hidup dan makan dari serpihan di tanah.
Ketakutan karena pelihara kucing bisa bikin kita terinfeksi virus toksoplasma, karena parasit yang masuk ke dalam tubuh hewan-hewan itu akan berkembang biak dan dapat keluar melalui kotorannya.
Selain itu juga dapat menyebar ke organisme lain yang memakan daging hewan dengan parasit toksoplasma di dalamnya.
Kucing liar yang terbiasa memburu hewan kecil atau makan dari remahan di tanah menjadi salah satu yang berpotensi masuk dalam rantai penyebaran parasit ini.
Dari kucing, parasit kemudian menyebar ke manusia melalui kontaminasi kotorannya. Orang yang sehari-hari banyak bersentuhan dengan kotoran kucing adalah yang paling berisiko mengalami infeksinya.
Bila masuk ke dalam tubuh manusia, parasit ini dapat bertahan dalam waktu lama, bahkan seumur hidup.
Kendati demikian, pada orang sehat, umumnya infeksi toksoplasma tidak menunjukkan gejala bermakna.
Akan tetapi pada orang dengan kondisi imun yang rendah dan ibu hamil, infeksi toksoplasma dapat menjadi ancaman berbahaya.
Faktanya, tidak setiap kucing memiliki parasit toksoplasma, karena parasit itu masuk ke tubuh kucing melalui apa yang dimakannya. Misalnya tikus, burung kecil, daging mentah, atau makanan lain yang terkontaminasi tanah dan terdapat toksoplasma di dalamnya.
Kondisi tersebut umumnya dialami oleh kucing liar atau kucing peliharaan yang kerap diberikan daging mentah.
Artinya, pada kucing peliharaan yang tidak dibiarkan bebas berkeliaran, makan dari makanan pabrikan yang sifatnya kering, dan rutin divaksinasi, maka toksoplasma sangat jarang menginfeksi.
Rahmi Dania, pemilik @nawajiva_cattery mengungkapkan pengalamannya mengurus kucing selama ini.
“Pada saat saya hamil anak ketiga, saya tetap mengurus kucing-kucing saya, dari awal kehamilan hingga anak saya lahir. Alhamdulillah, anak saya lahir sempurna”.
Hal ini diamini oleh pakar kesehatan. Dikutip dari laman Klikdokter.com, dr. Dyan Mega Inderawati menyebut wanita hamil boleh memelihara kucing, asalkan kucing tersebut benar-benar terjaga kebersihannya dan diperhatikan pemilihan makanannya.
Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan agar wanita hamil terhindar dari bahaya toksoplasmosis:
- Hindari bersentuhan dengan kotoran kucing. Sedapat mungkin, mintalah orang lain untuk membersihkan kotoran kucing setiap hari. Mengganti kotak pasir di kandang kucing setiap hari bisa jadi cara efektif untuk mencegah sebaran parasit.
- Jangan memelihara kucing yang tidak jelas asal usulnya. Jika ingin mengadopsi kucing, lakukan jauh sebelum merencanakan kehamilan dan pilih kucing yang jelas riwayat kesehatannya.
- Selalu mencuci tangan setelah bersentuhan dengan kucing peliharaan.
- Makan makanan yang telah dimasak sempurna. Daging, ayam, atau makanan laut yang tidak matang sempurna berpotensi menyimpan parasit toksoplasma yang berbahaya bagi ibu hamil dan janin.
- Gunakan talenan, pisau, dan benda dapur lain yang terpisah untuk bahan mentah dan bahan siap makan.
- Berbagai langkah tersebut dapat menjadi jalan keluar bila ibu hamil tetap ingin memelihara kucing di rumah. Ingat, kebersihan adalah kunci utamanya. Dengan meminimalkan risiko infeksi toksoplasma, kucing peliharaan terjaga tetap sehat, ibu hamil serta janin pun dapat terhindar dari berbagai ancaman kesehatan.
Nah, sudah tahu kan, kenapa muncul anggapan pelihara kucing bisa bikin kita terinfeksi virus toksoplasma? (*)