TRENSEHAT.ID – Meski pandemi telah berakhir, namun pasien Covid-19 disebutkan masih berisiko terkena serangan jantung.
Sebuah penelitian menyebutkan, Covid-19 bisa memengaruhi jantung pasien yang memiliki penyakit kardiovaskular, untuk jangka pendek maupun panjang.
Disebutkan kondisi pasien yang mengalami komplikasi selama fase akut infeksi Covid-19, terjadi peningkatan risiko serangan jantung, stroke, dan masalah lain hingga satu tahun setelah terinfeksi.
Seperti dilansir dari CNA, para ahli mencoba mendalami kondisi ini.
“Ada hubungan yang sangat unik antara virus ini dan sistem kardiovaskular,” kata Dr Susan Cheng, Ketua Ilmu Kesehatan Kardiovaskular dan Populasi di Cedars-Sinai, yang memimpin penelitian tentang kematian akibat serangan jantung.
Teori utama para ahli jantung tentang bagaimana Covid-19 merusak jantung dan menyebabkan kardiovaskular, karena merangsang peradangan yang meluas.
“Kita tahu bahwa peradangan itu sendiri meningkatkan risiko kardiovaskular kita,” kata Dr Luke Laffin, ahli jantung dan salah satu Direktur Pusat Gangguan Tekanan Darah di Klinik Cleveland.
Laffin menambahkan, “Kita tahu bahwa penyakit menular, khususnya infeksi Covid-19 yang parah, menyebabkan peradangan. Jadi apakah itu mekanisme yang meningkatkan risiko? Mungkin.”
Bagian dari respons sistem kekebalan terhadap infeksi atau cedera adalah melepaskan protein yang menyebabkan peradangan dan pembekuan darah.
Bagi orang-orang yang memiliki plak yang menumpuk di arteri mereka, peradangan dapat menyebabkan plak tersebut pecah, menyebabkan penggumpalan darah dan lalu terjadi serangan jantung atau stroke.
Orang yang memiliki plak di arteri biasanya mereka yang perokok, memiliki penyakit tekanan darah tinggi, dan penyakit kolesterol.
Nah, ahli menyebut, jika orang-orang tersebut sebelumnya juga terinfeksi Covid-19, mereka memiliki risiko terkena serangan jantung.
Dalam beberapa kasus, protein yang muncul akibat terinfeksi Covid-19 tersebut dapat menyebabkan terbentuknya gumpalan, bahkan tanpa plak yang sudah ada sebelumnya.
“Jika cukup banyak peradangan yang terjadi di pembuluh darah, sehingga mengiritasi sel-sel di sana, gumpalan darah dapat terbentuk secara spontan,” kata Dr Cheng.
Penelitian juga menyebut, potensi komplikasi kardiovaskular tidak hilang setelah seseorang pulih dari Covid-19.
Sebuah studi besar pada tahun 2022 yang melacak catatan medis terhadap 691.455 pasien di Amerika Serikat, menemukan bahwa orang yang terinfeksi Covid-19 memiliki risiko jauh lebih tinggi terkena hampir semua penyakit terkait jantung.
Menurut penelitian, terjadi peningkatan sebanyak 1,5 kali lipat orang lebih mungkin terkena stroke, hampir dua kali lebih mungkin terkena serangan jantung, dan memiliki risiko 1,6 hingga 2,4 kali lipat terkena berbagai jenis aritmia.
“Sejak awal, kami melihat dampaknya pada sistem kardiovaskular selama penyakit akibat Covi-19,” kata Dr Helene Glassberg, ahli jantung dan profesor kedokteran klinis di Fakultas Kedokteran Universitas Pennsylvania Perelman, yang tidak ikut serta dalam penelitian ini.
“Tetapi sekarang kami melihat konsekuensi jangka panjang pada orang-orang yang pernah menderita Covid-19 sebelumnya,” tambah Glassberg.
Nah, buat kita yang pernah terinfeksi Covid-19 agaknya harus ekstra menjaga kesehatan agar risiko terkena serangan jantung bisa dihindari. (*)