TRENSEHAT.ID – Hidup lebih lama dan tetap sehat adalah keinginan semua orang, sehingga berbagai cara dilakukan, termasuk melakukan tes kesehatan berkala.
Menariknya, sebuah penelitian ungkap tes 10 detik bisa menentukan peluang hidup kita lebih lama atau malah berisiko mengalami kematian dini.
Tes 10 detik sederhana itu bisa dilakukan sendiri, meski lebih baik diawasi dokter atau perawat.
Seperti dilansir dari The Sun, sebuah penelitian terhadap tes 10 detik sederhana disebut bisa mengungkap berapa lama kita bisa hidup.
Tes 10 detik sederhana itu caranya: kita berdiri menggunakan satu kaki dengan menyelipkan satu kaki ke belakang dan meletakkan lengan di samping. Tahan selama 10 detik saja.
Jika kita tidak sanggup melakukannya, kemungkinan besar akan mengalami risiko kematian dini sebesar 84 persen, dibandingkan mereka yang sanggup melewati tes tersebut.
Menurut para ilmuwan, tes 10 detik sederhana itu berkaitan dengan keseimbangan tubuh kita.
Jika kita kesulitan menjaga keseimbangan, bisa menjadi tanda hilangnya otot, sehingga orang lanjut usia berisiko lebih tinggi terjatuh.
Dr Claudio Gil Araujo, peneliti dari Clinimex di Rio de Janeiro, Brasil, mengatakan, “Penelitian kami menunjukkan bahwa ketidakmampuan menyelesaikan sikap satu kaki (OLS) selama 10 detik pada peserta paruh baya dan lebih tua berhubungan dengan risiko penyebab kematian yang lebih tinggi.”
Dia dan timnya mempelajari 1.702 pria dan wanita berusia 51-75 tahun.
Dari jumlah tersebut, 348 orang tidak berhasil berdiri dengan satu kaki selama 10 detik, sebagian besar adalah mereka yang berusia di atas 70 tahun dan mereka yang kelebihan berat badan atau menderita diabetes .
Para peneliti kemudian melacak setiap orang selama rata-rata tujuh tahun, antara tahun 2008 dan 2020.
Hasilnya, tercatat 123 orang dilaporkan meninggal dunia, dengan rincian 4,6 persen adalah kelompok yang sebelumnya mampu melakukan tes keseimbangan 10 detik.
Sedangkan 17,5 persen adalah kelompok kedua yang tidak dapat melewati tes 10 detik sederhana tadi.
Penelitian juga mencatat angka kematian pada kelompok kedua tetap lebih tinggi walau menggunakan ukuran risiko kematian akibat usia, jenis kelamin, BMI, obesitas, dan kondisi kesehatan lainnya.
Dr Araujo mengatakan, “Penuaan dikaitkan dengan penurunan progresif dalam kebugaran fisik dan pengurangan atau penurunan komponen kebugaran aerobik dan non-aerobik, termasuk kekuatan otot, kekuatan, fleksibilitas, keseimbangan dan komposisi tubuh.
Itulah hasil penelitian yang mengungkap tes 10 detik bisa menentukan peluang hidup lebih lama. Mau coba? (*)