TRENSEHAT.ID – Kondisi yang tak diduga dan lengah bisa memicu kita jadi sakit akibat keracunan makanan.
Sakit akibat keracunan makanan tak bisa dianggap remeh, apalagi jika kondisi tubuh kita makin tak nyaman.
Untuk itu, harus segera dicari tahu apa yang jadi penyebab sakit akibat keracunan makanan.
Keracunan makanan terjadi ketika kita memakan makanan yang terkontaminasi oleh bakteri, virus, parasit, atau bahan kimia berbahaya.
Ketika kita mengonsumsi makanan yang terinfeksi atau terkontaminasi, mikroorganisme atau toksin yang terdapat di dalamnya dapat memasuki tubuh kita.
Ini dapat menyebabkan berbagai gejala yang tidak menyenangkan, seperti mual, muntah, diare, atau demam.
Menurut Dr. William Schaffner, seorang pakar penyakit menular dari Universitas Vanderbilt, Amerika Serikat, “Keracunan makanan terjadi ketika kita memakan makanan yang terinfeksi bakteri, virus, atau parasit.”
Bakteri merupakan penyebab umum keracunan makanan.
Contohnya, Salmonella dan E. coli adalah dua jenis bakteri yang sering ditemukan dalam makanan dan dapat menyebabkan infeksi pada manusia.
Salmonella biasanya terkait dengan makanan yang tidak dimasak dengan sempurna, seperti telur mentah atau daging yang tidak dimasak dengan baik.
Sementara itu, E. coli dapat ditemukan pada daging yang kurang dimasak atau produk susu yang tidak dipasteurisasi dengan baik.
Selain bakteri, virus juga dapat menjadi penyebab keracunan makanan.
Contohnya adalah norovirus, yang sering terkait dengan makanan laut mentah atau makanan yang disiapkan oleh orang yang terinfeksi virus tersebut.
Keracunan makanan juga dapat disebabkan oleh parasit seperti Cryptosporidium atau Toxoplasma, yang dapat ditemukan dalam air atau makanan yang terkontaminasi oleh tinja hewan yang terinfeksi.
Penting untuk mencegah sakit akibat keracunan makanan dengan memerhatikan kebersihan dan keselamatan makanan.
Dr. Schaffner menekankan, “Praktik kebersihan yang baik saat mempersiapkan, menyimpan, dan menyajikan makanan dapat membantu mencegah keracunan makanan.”
Ini termasuk mencuci tangan sebelum dan setelah menangani makanan, memastikan makanan dimasak dengan benar untuk membunuh mikroorganisme berbahaya.
Serta yang enggak kalah penting adalah menyimpan makanan pada suhu yang aman untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
Jika kita mengalami gejala keracunan makanan, penting untuk mencari bantuan medis. “Segera hubungi dokter jika Anda memiliki gejala keracunan makanan,” kata Dr. Schaffner.
Dokter dapat memberikan perawatan yang tepat dan memberikan saran untuk memulihkan diri dengan cepat.
Jadi jangan anggap remeh sakit akibat keracunan makanan, segera ambil tindakan jika mengalaminya. (*)