TRENSEHAT.ID – Jika suatu ketika ulu hati (gastrium) terasa panas dan nyeri, rongga dada terasa sesak atau pusing yang tak kunjung hilang, apakah itu gejala gangguan fungsi lambung (gastritis)?
Gangguan fungsi lambung belakangan ini memang sedang jadi tren, mulai gangguan ringan hingga indikasi gangguan akut yang populer dengan nama “gerd”.
Konsultasi ke dokter tentang dugaan gangguan fungsi lambung sesegera mungkin bisa dibilang pilihan terbaik.
Namun tidak ada salahnya melakukan “praduga sebab” sebagai antisipasi sebelum bertemu dokter untuk memastikan, apakah ini gangguan fungsi lambung?
Gejala seperti ini biasanya dipicu oleh makanan dan minuman yang dikonsumsi, baik jumlah ataupun jenisnya.
Nah, coba ingat-ingat, makanan dan minuman apa yang masuk ke dalam tubuh dalam beberapa jam terakhir?
Secara alamiah, lambung memiliki batas toleransi, baik kapasitas tampung maupun daya tahannya terhadap beberapa unsur berisiko.
Jumlah asupan dan unsur berisiko dalam batas normal, tentu dapat ditolerir oleh lambung.
Sebaliknya, konsumsi berlebih bisa saja membuat lambung kehilangan kontrol alamiahnya.
Meski daya tampung pada tiap orang berbeda, namun umumnya lambung memiliki kapasitas 2,5 hingga 3 liter makanan dan air dalam satu kali periode makan.
Jadi, makan atau minum dengan volume berlebihan berpotensi memicu gangguan lambung.
Sedangkan beberapa unsur berisiko yang dikonsumsi lambung di antaranya:
- Minuman beralkohol
- Minuman mengandung kafein
- Minuman mengandung soda dan asam
- Makanan pedas
- Makanan dan buah mengandung gas
- Bawang dan tomat
Jika ada salah satu unsur berisiko ini sempat dikonsumsi, maka besar kemungkinan gejala yang muncul tadi berasal dari lambung.
Selanjutnya, selain segera menghindari kuantitas berlebih dan unsur-unsur berisiko gangguan fungsi lambung tadi, segeralah konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan terapi pengobatan. (*)