Selamat Ulang Tahun Ikatan Dokter Indonesia
Saya berinteraksi di organisasi Ikatan Dokter Indonesia seumur dengan perantauan saya di Jakarta.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) adalah rumah besar yang menaungi dokter-dokter seluruh Indonesia, yang selalu menjadi rujukan pertama jika kami ingin bersilaturrahim dan menimba ilmu dari para senior kami.
Kantor PB IDI di Sam Ratulangi No 29 Menteng adalah “kantor senior” pertama yang saya datangi di Jakarta.
Organisasi ini banyak memberikan bekal hidup bagi saya.
Mulai dari kemampuan analisa masalah, administrasi organisasi, manajemen organisasi, kepemimpinan, hingga kemampuan mengelola dan menguatkan jaringan saya dapatkan di organisasi ini.
Ya, perjalanan karier dan hidup saya tidak lepas dari organisasi ini. Dan bagi saya, semua hal itu adalah utang yang harus saya bayar dengan pengabdian bagi organisasi.
IDI saat ini berada di situasi yang agak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
IDI selama ini selalu menjadi mitra strategis pemerintah, karena UU Kesehatan sebelumnya mengamanatkan demikian.
Hari ini, IDI menjadi “hanya” salah satu dari organisasi profesi kesehatan yang ada di Indonesia. Bagi sebagian orang, ini adalah akhir dari sebuah era di mana peran IDI diambil alih sepenuhnya oleh pemerintah.
Namun bagi saya, justru ini adalah sebuah era baru.
Ini adalah kesempatan baru bagi IDI untuk mengumpulkan potensi dan kekuatan organisasi yang selama ini terabaikan demi mengurusi hal-hal administratif membantu negara.
Ini adalah saat bagi IDI menghimpun para anggotanya yang juga adalah wirausahawan, pengusaha, pendidik, peneliti, dan juga politisi untuk berkumpul dan mengerahkan usaha memberikan yang terbaik untuk masyarakat.
Ikatan Dokter Indonesia adalah organisasi dengan potensi sangat besar; dengan struktur yang tersebar di seluruh Indonesia, jumlah anggota yang besar dan merata di setiap wilayah nusantara, serta memiliki kedekatan kultural di setiap area kerjanya.
IDI sudah berpengalaman 74 tahun mendampingi anggotanya, memberikan perlindungan bagi anggota, dan memajukan masyarakat di mana IDI berada.
Saatnya IDI menjadi kekuatan baru, menghimpun kekuatan-kekuatan yang selama ini terserak dan tak terurus.
Saatnya IDI membawa para anggotanya bergerak bersama menuju Indonesia yang kita cita-citakan bersama.
Kita adalah orang-orang yang dibesarkan tidak hanya untuk melayani masyarakat, tapi juga menjadi aktifis yang senantiasa bekerja bagi terbangunnya masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT.
Ikatan Dokter Indonesia, insya Allah, akan terus ada; melindungi anggotanya, memajukan profesi, dan mengabdi untuk Indonesia.
Terima kasih IDI dan Dirgahayu Ikatan Dokter Indonesia ke-74.
24 Oktober 2024.
Tulisan dipersembahkan dalam rangka HUT IDI ke-74 tahun
Oleh dr. Rosita Rivai, MM | Ketua Bidang Kemitraan PB IDI