TRENSEHAT.ID – Selama ini banyak yang menganggap bahwa suplemen bisa membuat pikiran lebih fokus dan tubuh makin sehat.
Anggapan suplemen bisa membuat pikiran lebih fokus juga kerap digaungkan oleh produsen kesehatan.
Tapi apa benar suplemen bisa membuat pikiran lebih fokus? Rupanya beberapa pendapat ahli kesehatan menyebut tak sepenuhnya benar.
Seperti yang dilansir dari CNA, menurut para ahli, pembuktian atas klaim tersebut dianggap masih kurang.
Jika suplemen bisa meningkatkan kewaspadaan dan fokus, menajamkan ingatan, hingga menghalangi kita menunda apa yang dikerjakan, rasanya seperti menemukan jalan pintas yang mudah untuk meningkatkan produktivitas.
“Ini adalah sesuatu yang dicari orang sejak awal peradaban,” kata Dr Joshua Cahan, ahli saraf kognitif di Northwestern Medicine.
Terlepas dari klaim produsen suplemen yang menyebut produk mereka meningkatkan keterampilan mental, lebih fokus, peningkatan kognitif, dan lainnya, parah ahli menyebut belum menemukan bukti yang meyakinkan.
“Otak bisa dibilang merupakan ‘batas akhir’ ilmu kedokteran,” kata Dr Joanna Hellmuth, seorang ahli saraf di University of California, San Francisco.
Jika misalnya kita meminta obat dari ahli jantung untuk membuat jantung kita berfungsi lebih baik, katanya, jauh lebih sedikit yang diketahui tentang cara meningkatkan otak.
Zat yang dapat memengaruhi keterampilan mental secara positif, apakah itu obat resep seperti Adderall atau suplemen makanan seperti minyak ikan, umumnya disebut sebagai nootropik.
Banyak suplemen nootropik yang dimaksudkan untuk meningkatkan fokus dan produktivitas, mengandung serangkaian bahan yang disebut menyehatkan otak.
Termasuk zat dari tumbuhan seperti ginkgo biloba atau jamur surai singa, nutrisi seperti vitamin B atau kolin, maupun asam amino seperti L-theanine atau taurine, serta antioksidan seperti yang ditemukan dalam buah jeruk, ginseng, teh hijau, dan anggur merah.
Beberapa suplemen mengandung kafein, yang dalam jumlah sedang dapat membantu konsentrasi, kata Dr Cahan.
Meski sebaliknya, jika terlalu banyak dapat membuat kita gelisah dan mengurangi kemampuan untuk fokus.
Jessica Caldwell, Direktur Women’s Alzheimer’s Movement Prevention Center di Klinik Cleveland, mengatakan bahwa ada beberapa bukti manfaat kognitif jangka pendek untuk bahan tertentu dalam suplemen fokus, terutama kafein.
Tapi, katanya, formulasi itu sendiri sebagian besar belum dipelajari dengan baik dalam uji klinis pada manusia.
Beberapa penelitian pada pasien dengan demensia misalnya, menemukan hubungan antara suplemen ginkgo biloba dan fungsi kognitif yang lebih baik, termasuk peningkatan daya ingat.
Tetapi penelitian yang lebih baru tidak mereplikasi hasil tersebut.
Faktanya, ditemukan bahwa suplemen ginkgo tampaknya tidak membantu kondisi kesehatan apa pun.
Hal yang sama dapat dikatakan untuk L-theanine, asam amino yang ditemukan dalam teh hijau yang ditambahkan ke beberapa suplemen, karena hubungannya dengan konsentrasi yang lebih baik dan stres yang lebih rendah.
Tidak ada percobaan besar dan ketat yang menunjukkan bahwa L-theanine meningkatkan kognisi, kata Dr Pieter Cohen, seorang profesor kedokteran di Harvard Medical School.
Memang, beberapa penelitian menemukan hubungan antara kinerja kognitif yang lebih baik dan konsumsi kolin makanan yang tinggi, nutrisi penting yang terjadi secara alami pada ikan, telur, unggas dan susu dan ditambahkan ke beberapa suplemen penambah kognitif.
Tetapi tidak ada penelitian menyeluruh yang membuktikan bahwa suplemen kolin itu sendiri secara langsung mengarah pada manfaat kognitif.
“Jelas ada banyak (faktor) pemasaran yang melekat pada hal-hal ini, yang membuatnya terdengar seperti memiliki kredibilitas ilmiah,” kata D Craig Hopp, Wakil Direktur Divisi di National Center for Complementary and Integrative Health.
“Jika kita gali lebih dalam sains itu, kadang-kadang agak goyah (hasilnya) dan banyak di antaranya lebih bersifat testimonial daripada sains,” tambah Hopp.
Artinya, memang tak sepenuhnya faktor suplemen bisa membuat pikiran lebih fokus, sehingga sebagai konsumen pun kita harus lebih cerdas untuk tujuan kesehatan kita. (*)