TRENSEHAT.ID – Apakah belakangan ini merasa rambut rontok akibat stres?
Kondisi rambut rontok akibat stres bisa dialami misalnya saat kita ada masalah di tempat kerja, hubungan dengan teman, atau konflik keluarga.
Rambut rontok akibat stres juga biasanya dialami oleh kita yang menghadapi operasi besar, penyakit kronis, atau hal lainnya.
Kabar baiknya, ahli kesehatan menyebut rambut rontok akibat stres memang ada hubungannya.
Seperti dilansir dari CNA, American Academy of Dermatology menyebut sejatinya orang sehat kehilangan sekitar 50-100 helai rambut setiap hari.
Nah, jika kerontokan yang dialami lebih dari ukuran normal tadi, bisa saja itu pertanda kondisi yang disebut telogen effluvium atau kerontokan rambut yang berlebihan.
Sayangnya, para ahli tidak tahu persis seberapa umum telogen effluvium dialami banyak orang, karena banyak orang tidak terdiagnosis.
Namun Dr. Angela Lamb, dokter kulit di Mount Sinai di New York City, menyebut wanita lebih mungkin mengalaminya daripada pria, karena dapat dipicu oleh perubahan terkait kehamilan pada tubuh.
Menurut Lamb, kerontokan rambut berlebih ini berjumlah sepertiga dari volume rambut kita, namun biasanya hal itu bersifat sementara.
Lamb menjelaskan, telogen effluvium biasanya terjadi antara enam minggu dan tiga bulan setelah peristiwa yang membuat stres.
Seperti operasi besar, penyakit kronis atau jangka pendek (terutama jika melibatkan demam), kehamilan atau kematian dalam keluarga.
“Pada dasarnya, apa pun yang menyebabkan stres atau syok pada kita,” kata Lamb.
Pasalnya, lanjut Lamb, stres meningkatkan kadar kortisol dalam tubuh, yaitu hormon yang terbukti mengganggu pertumbuhan rambut.
Penelitian menunjukkan bahwa kerontokan rambut semacam ini dapat terjadi setelah orang sembuh dari COVID-19 misalnya.
Dalam penelitian tahun 2022, misalnya, para peneliti mensurvei hampir 6.000 orang di Brasil yang sembuh dari COVID dalam tiga bulan terakhir.
Hampir setengah dari mereka yang menjawab, melaporkan mengalami kerontokan rambut.
“Jika rambut Anda baik-baik saja, lalu Anda terkena COVID, dan kemudian enam hingga 10 atau 12 minggu kemudian Anda kehilangan banyak rambut saat mandi, itu adalah telogen effluvium,” kata Lamb.
Telogen effluvium juga dapat berkembang sebagai respons terhadap stres kronis sehari-hari, seperti stres pekerjaan atau hubungan.
Itulah hal-hal yang menyebabkan rambut rontok akibat stres. Tetap jaga kesehatan ya. (*)