TRENSEHAT.ID – Kabar viral tentang dokter muda tewas bunuh diri makin ramai saja dibicarakan.
Kisah dokter muda tewas bunuh diri yang kemudian viral di media sosial tampaknya memang bikin kaget banyak netizen
Apalagi penyebab dokter muda tewas bunuh diri yang viral itu diduga akibat perundungan.
Kabar itu di antaranya muncul di akun X @bambangsuling11 pada Rabu (14/8) pukul 19.29 WIB.
“TW : Bundir, Dokter muda RSUD Kardinah Tegal meninggal bundir dengan cara suntikkan obat ke tubuh. Diduga tak kuat menahan bully selama ikut PPDS Anestesi Undip Semarang,” tulis akun tersebut.
Postingan yang dilengkapi foto ungkapan belasungkawa dari RSUD Kardinah Tegal itu hingga malam, Rabu (14/8) sudah dilihat lebih dari 1,3 juta, mendapat 1.500 komentar dan disukai 42 ribu orang.
Pada postingan yang sama, ditampilkan juga surat dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) tentang penghentian sementara program studi (Prodi) Anestesi di RSUP Kariadi, Semarang.
Memang dalam surat yang ditanda-tangani Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI, dr. Azhar Jaya SH, SKM, Mars, disebutkan bahwa prodi tersebut dihentikan sementara hingga penyelidikan terhadap kasus yang terjadi selesai dilakukan.
“Sehubungan dengan dugaan terjadinya perundungan di Program Studi Anestesi Universitas Diponegoro (UNDIP) yang ada di RSUP Dr. Kariadi, yang menyebabkan terjadinya bunuh diri pada salah satu peserta didik program studi anestesi Universitas Diponegoro,” tulis sebagain isi surat yang ditujukan kepada Direktur Utama RSUP Dr. Kariadi, Semarang.
Kabar viral itu diungkap juga oleh dr. Andi Khomeini Takdir melalui akun X-nya, yaitu @dr_koko28.
“Innalillahi wa inna ilaihi raajiiuun. Dengar kabar ada dokter PPDS yang meninggal. Diduga bunuh diri. Ternyata tahun lalu, beliau sempat mengisi survei Kemenkes soal depresi,” tulis @dr_koko28.
Pada postingan yang sama, dr. Andi juga menyebut bahwa kasus itu merupakan sebuah kehilangan yang berharga. Apapun penyebab kematiannya, harusnya itu jadi kasus yang pertama dan terakhir.
“Bagaimana kita memandang dan memperlakukan dokter junior dan PPDS ini jelas perlu bentuk pendekatan baru yang lebih memanusiakan mereka. Resiprokal,” kata dr. Andi.
Cuitan @dr_koko28 mengundang ratusan komentar follower-nya, di antaranya dari Dokter Faiz (@makelar_info) yang menulis, “Semoga sistem ke depannya lebih baik.”
Sementara akun stip @kucingkencing00 tampak khawatir dengan kasus ini, hingga memberi komentar, “Dok tolong bantu usut tuntas soal ini, saya mau ambil ppds selalu kepikiran soal isu bullying.”
Tentu saja kasus yang menjadi trending dengan kata kunci PPDS di X ini memang harus diusut tuntas.
Semoga saja peristiwa dokter muda tewas bunuh diri akibat perundungan tak lagi terjadi. (*)