TRENSEHAT.ID – Kabar kurang mengenakkan datang pekan lalu, ketika virus Covid-19 Flirt melonjak di Singapura.
Tentu saja hal ini membuat kita di Indonesia waspada, karena khawatir terimbas virus Covid-19 Flirt.
Namun, seperti dikutip dari Kompas, Kemenkes menyebut situasi di Indonesia masih terkendali meski kasus Covid-19 Flirt di Singapura meningkat.
Tapi tentu kita jangan sampai lengah, kewaspadaan harus tetap diterapkan agar terhindar dari Covid-19 Flirt.
Salah satunya dengan mengenali apa saja gejala yang ditimbulkan dari Covid-19 Flirt?
Seperti dilansir dari Everydayhealth, ada beberapa gejala yang harus kita ketahui jika terkena Covid-19 Flirt.
Gejala umum Covid-19 Flirt adalah pilek, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, dan kelelahan.
Kekebalan akibat vaksinasi dan infeksi sebelumnya membuat gejala Covid-19 seringkali ringan, namun beberapa orang berisiko lebih tinggi menjadi sakit parah.
Varian Covid-19 Flirt yang dikenal sebagai KP.2 terus mendominasi sebagai penyebab utama Covid-19 di Amerika Serikat, termasuk juga di Singapura.
Data terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menunjukkan bahwa penyebarannya semakin cepat pada bulan ini.
KP.2 termasuk dalam kelompok strain virus baru dalam keluarga omikron yang dijuluki Flirt, yang namanya diambil dari kependekan dari nama teknis mutasi pada protein lonjakannya.
Meskipun KP.2 dan KP.1.1 menyebar dengan cepat, tidak ada indikasi bahwa virus ini lebih berbahaya dibandingkan jenis virus lain yang banyak beredar saat ini, seperti JN.1 , yang juga merupakan bagian dari keluarga Omicron.
“Tampaknya tidak ada hal baru mengenai gejala varian Flirt, namun mungkin masih terlalu dini untuk mengetahuinya dan kita harus memantaunya,” kata Krutika Kuppalli, MD, mantan petugas medis untuk operasi kesehatan Covid-10 di Organisasi Kesehatan Dunia WHO.
Lebih lengkapnya, berikut ini gejala Covid-19 Flirt:
- Hidung tersumbat atau pilek
- Sakit tenggorokan
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Batuk
- Nyeri otot atau badan
- Demam atau menggigil
- Mual atau muntah
- Diare
- Kehilangan indera perasa
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
Meskipun KP.2 mungkin lebih mampu menghindari pertahanan kekebalan tubuh, kebanyakan orang hanya akan mengalami gejala ringan.
Menurut Dr. Kuppalli, hal itu terjadi karena vaksinasi atau infeksi sebelumnya telah memberi mereka perlindungan yang cukup untuk melawan penyakit parah.
Peter Chin-Hong, MD, seorang profesor kedokteran di Universitas California di San Francisco yang berspesialisasi dalam penyakit menular, setuju bahwa gejala sejauh ini tampak serupa dengan yang disebabkan oleh varian baru-baru ini.
Namun, dia memperingatkan bahwa pada beberapa orang yang kehilangan indera perasa dan penciuman, gejala yang dulunya umum, bisa saja mengalami sesak napas.
“Kesulitan bernapas mungkin terjadi sekitar tujuh hari setelah timbulnya gejala dan beberapa pasien akan menjadi sangat sakit,” kata Dr. Chin-Hong.
CDC terus memperingatkan bahwa orang lanjut usia mempunyai risiko tertinggi terkena penyakit parah akibat Covid-19, dan lebih dari 81 persen kematian akibat Covid-19 terjadi pada orang yang berusia di atas 65 tahun.
Itulah beberapa gejala Covid-19 Flirt yang harus diwaspadai. Tetap jaga kesehatan ya. (*)