TRENSEHAT.ID – Sebuah kisah yang tak disangka dialami seorang wanita, yang dianggap meninggal dunia selama tiga menit akibat heat stroke.
Dia dianggap meninggal dunia selama tiga menit akibat heat stroke dalam sebuah momen yang tak diduga.
Peristiwa wanita ini dianggap meninggal dunia selama tiga menit akibat heat stroke terjadi pada 2011, saat dia menemui temannya di sebuah tempat.
Seperti dilansir dari Dailymail, wanita yang disebut bernama Jade (36), mengisahkan dirinya dianggap meninggal dunia selama tiga menit.
Jade mengungkapkan kisahnya lewat Tiktok yang ditonton lebih dari 200 ribu kali, dia menyebut secara teknis dianggap meninggal dunia beberapa saat akibat terkena heat stroke.
Mengutip laman Kemenkes RI, heat stroke merupakan kondisi paling berat pada tubuh akibat cuaca panas karena tubuh tidak dapat mengontrol suhu badan.
Suhu badan meningkat dengan cepat hingga 41 derajat celcius dalam 10-15 menit dan tubuh sudah tidak dapat mengeluarkan keringat.
Jade mengisahkan, dirinya terkena heat stroke atau sengatan panas dan merasa tubuhnya seperti menyusut di bawah sinar matahari yang diperkirakan suhunya 32 derajat celcius.
Jade merasa tiba-tiba semuanya menjadi gelap saat serangan itu datang. “Saat itulah saya tahu bahwa saya akan mati,” kata wanita asal Wisconsin, Amerika Serikat.
Kata Jade, waktu dia memang sedang menemui temannya, dalam kondisi cuaca di luar yang sangat panas.
Nah, saat bertemu temannya itu, sebelum akhirnya Jade jatuh ke sofa, dia merasa mual, pusing, dan mulut kering.
Begitu jatuh di sofa, Jade seperti mendengar suara gemercik. Dia sempat berpikir, sesuatu akan terjadi pada dirinya dengan cepat.
Kata Jade, “Kepala saya terasa menggembung, namun seluruh tubuh saya seperti menyusut. Saya belum mengalami ini sebelumnya.”
Jade marasa saat itu justru tak masalah jika akhirnya dia meninggal dunia. Dia bilang, “Itu membuatku benar-benar baik-baik saja dengan kematian, karena aku ingin tidur selamanya.”
“Kemudian, semuanya menjadi gelap dan saat itulah saya tahu saya akan meninggal,” ungkap Jade lagi.
Jade kemudian dilarikan ke Rumah Sakit St Vincent, di mana dia mengaku telah dihidupkan kembali dengan defibrillator.
Defibrillator digunakan untuk penderita serangan jantung, dengan sentakan tajam memulihkan detak jantung.
Henti jantung sering dianggap sebagai ‘kematian klinis’ karena jantung berhenti berdetak, menghentikan suplai darah ke otak.
Jade mengatakan dia dilarikan ke rumah sakit, di mana petugas medis diduga mengatakan dia sudah meninggal selama tiga menit ketika dia tiba.
Jade kemudian dirawat selama empat hari di sana, hingga akhirnya diperbolehkan pulang.
Kisah Jade tentu jadi pelajaran buat kita, dikutip dari berbagai sumber, apa yang dialami wanita tersebut memang merupakan gejala umum heat stroke.
Asal tahu saja, gejala umum heat stroke di antaranya adalah kebingungan, tidak berkeringat (tanda dehidrasi), kehilangan kesadaran, suhu tubuh sangat tinggi, kulit kering atau banyak berkeringat.
Gejala lain adalah kejang-kejang, mual atau muntah, pusing atau sakit kepala, serta denyut nadi terasa cepat dan kuat.
Saat sengatan panas terjadi, suhu tubuh bisa naik hingga 41 derajat cercius atau lebih tinggi dalam waktu 10-15 menit.
Disebutkan juga heat stroke dapat menyebabkan cacat permanen atau kematian, jika orang tersebut tidak mendapatkan perawatan darurat.
Tentu kisah Jade yang dianggap meninggal dunia selama tiga menit akibat heat stroke bisa jadi pelajaran buat kita. (*)