TRENSEHAT.ID – Pernah dengar seseorang sakit paru-paru dan ternyata itu pneumonia? Nah, penyakit ini bisa datang dari dua arah: infeksi virus atau bakteri.
Meski gejalanya mirip—demam, batuk, napas cepat atau sesak—cara mengobati sakit pneumonia akibat virus dan bakteri bisa sangat berbeda. Jadi jangan sampai salah langkah, ya!
Pneumonia sendiri adalah infeksi yang menyerang paru-paru dan menyebabkan peradangan di kantung udara (alveoli), yang bisa terisi cairan atau nanah.
Menurut WHO, pneumonia adalah penyebab kematian infeksius tertinggi di dunia—dan bukan cuma anak-anak, tapi juga dewasa dan lansia rentan terkena.
Makanya penting banget untuk memahami: apakah pneumonia yang diderita berasal dari virus atau bakteri?
Karena penanganannya beda jauh. Kalau salah obati, bukannya sembuh, malah bisa makin parah.
Yuk, kita ulik bareng gimana cara mengobati sakit pneumonia sesuai penyebabnya!
Bedanya Pengobatan Pneumonia Virus dan Bakteri
Kalau penyebabnya bakteri, biasanya gejalanya muncul tiba-tiba: demam tinggi, batuk berdahak kental, dan tubuh terasa sangat lelah.
Dokter biasanya langsung meresepkan antibiotik, karena itu memang senjatanya melawan bakteri.
Tapi ingat ya, antibiotik harus dihabiskan sesuai resep, jangan berhenti minum obat saat mulai merasa baikan. Ini bagian penting dari cara mengobati sakit pneumonia akibat bakteri.
Sementara kalau penyebabnya virus—seperti flu atau COVID-19—gejalanya bisa lebih ringan di awal, seperti demam sedang, batuk kering, dan nyeri otot.
Nah, di sini, antibiotik nggak bakal mempan. Fokus pengobatan adalah menguatkan daya tahan tubuh.
Biasanya dokter akan menyarankan banyak istirahat, konsumsi cairan, makanan bernutrisi, dan obat pereda gejala seperti paracetamol.
Menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention), sebagian besar pneumonia virus bisa sembuh dengan perawatan mandiri di rumah, asalkan tidak terjadi komplikasi.
Tapi tetap, pengawasan dokter penting banget, karena pada beberapa kasus, infeksi virus bisa membuka jalan untuk infeksi bakteri sekunder—alias, kena dua kali!
Supaya proses pemulihan lebih cepat, ada beberapa langkah umum yang masuk dalam daftar cara mengobati sakit pneumonia, terlepas dari penyebabnya:
- Cukup istirahat agar tubuh fokus melawan infeksi.
- Minum banyak cairan untuk bantu mengencerkan dahak.
- Makan makanan bergizi seperti sup hangat, buah-buahan, dan makanan tinggi protein.
- Pantau gejala harian, terutama jika napas makin berat atau demam tak turun.
- Gunakan humidifier jika udara kering, agar saluran napas lebih lega.
- Hindari rokok dan polusi, karena bisa memperparah iritasi paru-paru.
- Kontrol rutin ke dokter, jangan self-diagnosis!
Menentukan penyebab pneumonia adalah kunci dalam cara mengobati sakit ini secara efektif. Jangan sembarangan minum antibiotik kalau belum tahu sumber infeksinya.
Dengan dukungan medis yang tepat dan perawatan mandiri yang disiplin, pneumonia—baik akibat virus maupun bakteri—bisa dilawan dan disembuhkan.
Jadi, kalau kamu atau orang terdekat mulai menunjukkan gejala mencurigakan, jangan ragu periksa ke dokter.
Lebih cepat tahu penyebabnya, lebih cepat pula kita tahu cara mengobati sakit yang paling aman dan efektif. (*)