TRENSEHAT.ID – Kalau dengar kata “gizi buruk”, mungkin kamu langsung kepikiran anak kecil kurus kering di daerah terpencil, kan?
Tapi ternyata, sakit gizi buruk bukan cuma soal anak-anak di desa atau keluarga miskin. Siapa pun bisa mengalaminya, bahkan kamu yang tinggal di kota besar dan dikelilingi makanan setiap hari!
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sakit gizi buruk adalah kondisi di mana tubuh tidak mendapat cukup zat gizi penting seperti protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Dan ini bisa terjadi pada semua kelompok usia — dari bayi sampai orang tua.
Data dari UNICEF Indonesia (2023) menyebutkan bahwa lebih dari 2 juta anak balita mengalami gizi buruk di Indonesia, dan sekitar 7 juta lainnya terancam mengalami stunting.
Tapi jangan salah, remaja dan orang dewasa pun rentan terkena sakit gizi buruk kalau pola makannya sembarangan.
Anak-Anak, Ibu Hamil, sampai Remaja Bisa Terkena
Kelompok paling rentan tentu saja anak-anak usia 0–5 tahun, karena mereka sedang berada di masa pertumbuhan emas.
Kalau mereka nggak dapat nutrisi yang cukup, bisa berdampak ke otak, tinggi badan, dan daya tahan tubuh. Inilah alasan kenapa sakit gizi buruk pada anak bisa menyebabkan stunting, bahkan kematian.
Lalu ada juga ibu hamil dan menyusui, yang butuh asupan gizi lebih tinggi. Kalau ibunya mengalami sakit gizi buruk, risiko bayi lahir prematur atau dengan berat badan rendah makin besar.
Gizi buruk pada ibu bisa berdampak langsung ke kesehatan generasi berikutnya.
Jangan lupakan juga remaja, terutama yang hobi diet ekstrem atau makan junk food setiap hari. Banyak remaja yang kelihatan sehat dari luar, tapi sebenarnya kekurangan zat besi, kalsium, atau vitamin D.
Akibatnya, muncul gangguan konsentrasi, mudah lelah, bahkan menstruasi jadi nggak teratur — tanda awal dari sakit gizi buruk ringan yang sering diabaikan.
Gaya Hidup Modern Bikin Orang Dewasa Juga Rentan
Zaman sekarang, banyak orang dewasa sibuk kerja, makan serba instan, dan kurang tidur. Mungkin kamu juga termasuk.
Tapi hati-hati, pola makan yang asal-asalan bisa menyebabkan sakit gizi buruk, terutama kalau tubuh kekurangan mikronutrien seperti zat besi, vitamin B12, atau magnesium.
Lansia juga termasuk kelompok rentan. Seiring bertambahnya usia, nafsu makan menurun, dan kemampuan tubuh menyerap nutrisi juga ikut melemah.
Kalau nggak dikontrol, bisa timbul sakit gizi buruk yang memperparah kondisi seperti osteoporosis, anemia, bahkan gangguan kognitif.
Menurut Riskesdas 2018, sekitar 30% lansia di Indonesia mengalami masalah gizi, sebagian besar karena kurang asupan makanan bergizi dan penyakit penyerta yang membuat mereka susah makan.
Jadi, siapa saja yang bisa kena sakit gizi buruk? Jawabannya: semua orang! Anak-anak, remaja, dewasa, ibu hamil, sampai lansia — semua bisa terdampak kalau kebutuhan gizi harian tidak terpenuhi.
Maka dari itu, penting banget buat kita semua menjaga pola makan seimbang dan memperhatikan asupan nutrisi setiap hari.
Jangan tunggu sampai gejala muncul. Yuk, cegah sakit gizi buruk dari sekarang. Karena sehat itu bukan soal kenyang, tapi soal cukup gizi! (*)