TRENSEHAT.ID – Pernah kepikiran nggak sih, apa yang dilakukan Bill Gates setelah pensiun dari Microsoft? Kalau kamu mikir dia cuma rebahan di rumah sambil main golf, kamu salah besar.
Ternyata, Bill Gates justru makin sibuk menyelamatkan dunia—terutama di bidang kesehatan, salah satunya dengan menyumbangkan vaksin TBC untuk mengurangi penderita penyakit TBC di Indonesia.
Siapa sih yang nggak kenal Bill Gates? Pendiri Microsoft ini pernah jadi orang terkaya di dunia selama bertahun-tahun.
Tapi di balik kesuksesannya di bidang teknologi, Gates punya sisi lain yang bikin banyak orang kagum: kepeduliannya terhadap isu-isu kemanusiaan dan kesehatan global.
Lewat Bill & Melinda Gates Foundation, yayasan yang ia dirikan bersama mantan istrinya, Gates aktif menyumbangkan dana triliunan rupiah untuk membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan di dunia, mulai dari eradikasi polio sampai penanganan malaria.
Gila Donasi, Tapi Positif!
Menurut laporan dari Philanthropy News Digest, pada 2022 saja, Bill Gates menyumbangkan lebih dari US$6 miliar untuk berbagai program kesehatan dan pendidikan.
Salah satu donasi terbesarnya ditujukan untuk mendanai riset vaksin dan distribusi alat kesehatan di negara berkembang.
Gates juga mendanai GAVI (Global Alliance for Vaccines and Immunization), yang sukses menyediakan vaksin murah bagi anak-anak di negara miskin.
WHO mencatat, program ini telah menyelamatkan lebih dari 13 juta jiwa sejak tahun 2000.
Namanya juga figur publik, Bill Gates juga nggak lepas dari teori konspirasi. Waktu pandemi COVID-19, sempat muncul tuduhan bahwa Gates sengaja menciptakan virus demi menjual vaksin.
Padahal, kenyataannya justru dia menyumbang lebih dari US$1,75 miliar untuk membantu penanganan COVID-19, termasuk pengembangan vaksin dan alat tes.
Gates pernah bilang dalam wawancara dengan The Wall Street Journal, “Investasi di bidang kesehatan adalah bentuk keadilan sosial.”
Nah lho, siapa sangka miliarder teknologi bisa punya hati sebesar itu?
Bill Gates dan Masa Depan Kesehatan Dunia
Nggak cuma fokus pada penyakit infeksi, Bill Gates juga mulai menaruh perhatian pada isu kesehatan mental, gizi buruk, dan akses air bersih.
Dalam bukunya How to Prevent the Next Pandemic (2022), Gates menekankan pentingnya investasi di sistem kesehatan global agar kita siap menghadapi pandemi berikutnya.
Dia juga memprediksi bahwa AI dan teknologi bisa bantu deteksi penyakit lebih awal dan meningkatkan akses layanan kesehatan di daerah terpencil.
Jadi, bisa dibilang, Bill Gates masih terus jadi “pahlawan” di belakang layar.
Dari seorang jenius komputer jadi dermawan kesehatan dunia, Bill Gates adalah contoh nyata bahwa kekayaan bisa digunakan untuk hal yang jauh lebih bermakna.
Meskipun banyak yang mencibir, kontribusinya dalam dunia kesehatan nggak bisa dipandang sebelah mata.
Jadi, kalau kamu masih mikir Bill Gates cuma orang kaya biasa, coba deh lihat jejak amalnya.
Dunia ini mungkin butuh lebih banyak “Gates-Gates” lain biar makin sehat dan adil untuk semua. (*)












